SANCAnews.id – Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW)
meminta Densus 88 Antiteror dan TNI AD bersikap atas pernyataan terbaru yang
dikeluarkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua
Merdeka (TPNPB-OPM).
Politisi PKS itu mengatakan sebagai organisasi yang telah
dinyatakan sebagai teroris, aparat keamanan harus membuktikan jika NKRI adalah
harga mati termasuk di Bumi Cendrawasih.
“Tentunya ancaman dan pernyataan-pernyataan terbuka dari
Sebby Sambom, jubir TPNPB OPM seperti ini, sudah didengar dan diketahui olh
Densus 88 dan TNI AD,” kata HNW di akun Twitternya, Rabu (1/11/2021).
“Bagaimana sikap mereka untuk buktikan NKRI Harga
Mati!Apalagi Menkopolhukam pada April 2021 sudah nyatakan KKB di Papua
Organisasi teroris,” sambung HNW.
Sebelumnya, TPNPB-OPM menyatakan akan mengibarkan bendera
Bintang Kejora pada hari ini, Rabu (1/12/2021).
Melalui Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, Komandan Operasi Kodap
8 Intan Jaya, Undius Kogoya mengatakan, bendera Bintang Kejora akan dikibarkan
di Kabupaten Intan Jaya.
“Pengibaran bendera Bintang Kejora kami semua akan dikibarkan
dalam kota Pada 1 Desember 2021 di Kabupaten Intan Jaya,” kata Juru bicara
TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam siaran persnya, Selasa (30/11/2021).
Meneruskan pesan Undius Kogoya, Sebby mengatakan, pengibaran
bendera Bintang Kejora itu bertepatan dengan hari Kemerdekaan rakyat West
Papua.
Peringatan itu akan diiringi oleh bunyi tembakan dan
genderang perang melawan pasukan TNI-Polri.
“Maka saya, Undius Kogoya mengeluarkan perintah bahwa
penjemputan tanggal 1 Desember memperingati hari kemerdekaan West Papua dengan
bunyi tembakan. Bahwa Intan Jaya mandi darah, kami tidak akan diam untuk perang
melawan kolonial TNI POLRI sampai Papua merdeka,” kata Sebby menukil Undius.
Sebby mengatakan, perintah ini dikeluarkan agar masyarakat
Intan Jaya mengetahui dan waspada sebelum TPNPB-OPM memulai kontak senjata.
(fajar)