SANCAnews.id – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
Dudung Abdurachman menyempatkan bertausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota
Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan Dudung di sela
kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih. Dudung didampingi Habib Husein bin
Hasyim bin Toha Baagil saat mengisi tausiyah.
Dudung juga memberikan kuliah Subuh sekaligus memberi bantuan
kepada pengurus masjid. Dalam video yang diunggah akun Dispenad, Dudung
menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah
SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat. Dudung pun menyebut tentang ilmana
sebagai tingkatan keimanan umat Islam.
"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman
haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari
orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi
Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam
mempelajari agama," ujar Dudung yang mengenakan baju koko putih dan peci
hitam di mimbar masjid dikutip Republika dari twitter Dispenad, Ahad (5/12).
Kepada jamaah sholat Subuh, menurut Dudung, dampak terlalu
dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan. "Akhirnya terjadi
penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI,
kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah
Prajurit, dan 8 Wajib TNI," kata mantan panglima Kostrad tersebut.
Dudung menyambangi Markas Kodam XVII/Cenderawasih di
Jayapura, Papua, Selasa (23/11). Sebelumnya, ia ke Manokwari mengunjungi Markas
Kodam XVIII/Kasuari. Dudung juga menyempatkan ke Timika, Kabupaten Mimika untuk
bertemu prajurit Batalyon Raider 754/ENK20/3 Kostrad.
Dudung pun berpesan kepada prajurit TNI AD yang bertugas di
Papua agar menyayangi masyarakat setempat. Dia meminta prajurit TNI AD jangan
pernah menyakiti hati masyarakat.
"Jangan sedikit pun berpikir untuk membunuh. Kalian
harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada
masyarakat Papua. Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati
mereka," kata Dudung di Markas Batalyon Raider 754, Selasa.
Dudung menyatakan, prajurit TNI harus mampu merangkul
kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan NKRI. "Satgas
tidak harus memerangi KKB, tapi mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci
dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan
diukur dengan dapat senjata, namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan
kembali ke pangkuan NKRI," ujar mantan gubernur Akmil tersebut.
(republika)