SANCAnews.id – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium (RON 88) bakal menghilang dari peredaran. Penggunaannya akan digantikan BBM jenis Pertalite (RON 90), yang ke depannya juga akan dihapus dan digantikan dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

 

Terkait rencana pemerintah menghapus BBM Premium dan Pertalite ini, berikut 5 fakta yang dirangkum MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (24/12/2021):

 

1. Premium Hanya Digunakan di 7 Negara Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan, saat ini Premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh 7 negara saja. Namun, dirinya tidak merinci negara mana saja yang menggunakan BBM jenis ini.

 

"Volume yang digunakan pun sangat kecil. Kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik menjadi salah satu penyebabnya," ungkapnya, dikutip Jumat (24/12/2021).

 

2. Premium Dihapus Duluan Menurut Soerjaningsih, Indonesia tengah memasuki masa transisi dari penggunaan Premium ke Pertalite. Pertalite masih akan digunakan ke depan namun tidak akan lama.

 

"Kita memasuki masa transisi di mana Premium RON 88 akan digantikan dengan Pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," ujarnya.

 

3. Pertalite Juga Bakal Tamat Umur Pertalite tidak akan panjang karena bakal digantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik. Pemerintah tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk hal ini.

 

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," kata Soerjaningsih.

 

4. Beralih ke Pertamax Pertalite nantinya akan digantikan oleh Pertamax. Peralihan BBM ini harus dilakukan dengan perhitungan cermat agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

 

"Sehingga kita juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat," tandasnya.

 

5. Turunkan Kadar Emisi Sampai 27% Menurut Soerja, perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi CO2 sebesar 14%. "Selanjutnya dengan perubahan ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi CO2 sebesar 27%," ungkapnya. (sindonews)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.