SANCAnews.id – Rizal Ramli menilai ekonomi Indonesia saat ini semakin terpuruk di masa pandemi, ia juga mengkritik naiknya harga sektor komoditas terkait sawit yang diikuti kenaikan harga minyak goreng.

 

Rizal Ramli lalu menceritakan upayanya menurunkan harga minyak goreng yang tinggi ketika dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Gus Dur.

 

"Ekonomi Indonesia hari ini jauh sebelum COVID-19 memang sudah anjlok, karena pengelolaan makro ekonominya sangat konservatif dengan adanya COVID-19, anjloknya lebih dalam lagi," kata Rizal Ramli, saat memberi sambutan di acara Halaqah Satu Abad NU, yang disiarkan di YouTube PKB, Kamis (2/12/2021).

 

Rizal mengatakan dalam beberapa bulan terakhir beberapa sektor komoditas melonjak tinggi seperti harga batu bara dan harga sawit. Namun naiknya harga sawit itu juga diikuti dengan naiknya harga minyak goreng di dalam negeri.

 

Lalu Rizal Ramli pun menceritakan upayanya untuk menurunkan harga minyak goreng sewaktu masih menjadi Menko Perekonomian. Saat itu Rizal Ramli memanggil Luhut yang saat itu menjadi bawahannya yaitu Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

 

"Cuman, harga sawit naik, harga minyak goreng naik Pak Muhaimin (Ketum PKB). Nah kami ingat waktu pemerintah Gus Dur, harga sawit naik 2 kalinya, harga minyak goreng juga naik tinggi sekali lebih dari 100 persen. Saya panggil waktu itu masih anak buah saya, namanya Jenderal Luhut Pandjaitan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan," kata Rizal.

 

"Saya bilang bang, ini daftar raja sawit, swasta, ini sawit BUMN. Panggil mereka semua, kumpulkan, kasih tahu, satu, kalian jangan greedy jangan rakus kebangetan, karena harga sawit di luar udah untung, kalian mau genjot juga di dalam negeri, pasokan di kurangin," imbuhnya.

 

Lalu Rizal Ramli mengingatkan agar pengusaha saat itu tidak melupakan kredit BI yang memberikan bunga rendah yaitu 2 persen. Rizal Ramli juga meminta agar Luhut segera memeriksa pajak pengusaha minyak goreng yang menaikkan harga tinggi.

 

"Kalau dalam waktu satu bulan harga minyak goreng di dalam negeri nggak turun seperti awal saya akan periksa pajaknya dan kalau saya ketemu gak ada ampun. Jenderal Luhut Pandjaitan bilang 'siap, aku ini paling suka ngegencet orang'," kata Luhut.

 

"Kumpulan pengusaha sawit, dia cerita ada pesan ini dari Pak Menko, kalau nanti bapak-bapak diperiksa pajaknya ketemu bapak lobi saya, saya lobi Pak Menko nggak bakal ada hasilnya. Apa yang terjadi? harga minyak goreng turun," ujar Rizal Ramli.

 

Hal tersebut menurut Rizal apabila kebijakan pemerintah sesuai dengan amanat konstitusi. Ia menilai jika kebijakan berpihak pada rakyat akan menurunkan harga bahan pokok masyarakat.

 

"Itulah contoh daripada konstitusi kita, kalau menyangkut hak hajat hidup orang banyak. Pemerintah keberpihakannya mesti jelas tapi kalau harga mobil naik, harga barang elektronik naik gausah," ujar Rizal. (dtk)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.