SANCAnews.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
mengatakan mereka yang sudah mendapat vaksin COVID-19 sebanyak dua dosis bahkan
sudah menerima booster tetap bisa terpapar varian Omicron.
Hal ini disampaikannya setelah melihat kondisi sejumlah
negara di Eropa yang mengalami banyak penyebaran varian baru ini. Padahal, di
sana cakupan vaksinasi sudah sangat tinggi.
"Sudah terbukti sekarang bahwa kemampuan netralisasi
virus pascainfeksi dan imunisasi menurun terhadap Omicron dibandingkan varian
lain. Ada kemungkinan besar bahwa beberapa orang yang sudah divaksinasi lengkap
maupun booster tetap tertular Omicron," kata Budi dalam konferensi pers
yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 20 Desember.
Meski begitu, Budi meminta masyarakat tetap segera melakukan
vaksinasi COVID-19 dan tidak memilih vaksin yang akan mereka dapatkan.
"Kami mengimbau agar masyarakat mempercepat vaksinasi," tegas eks
Wakil Menteri BUMN itu.
Menkes mengatakan, penyuntikkan vaksinasi ini perlu dilakukan
guna mencegah kemungkinan menyebarnya varian Omicron di tengah masyarkat.
"Tolong vaksinasi kita yang paling banyak sekarang datang adalah Pfizer
dan AstraZeneca. Tidak usah pilih vaksinnya tipe apa, langsung divaksinasi
saja," ungkap Budi.
Menkes memaparkan saat ini sudah ada 107 juta masyarakat yang
mendapatkan vaksin dua dosis. Sehingga, dia yakin target World Health
Organization (WHO) sebanyak 40 persen dari jumlah target vaksinasi akan diraih
dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Kami rasa dalam dua hari ke depan kita sudah bisa
mencapai target WHO full 40 persen dari populasi dua kali suntik,"
jelasnya.
Sementara untuk vaksin anak-anak yang sudah dilaksanakan sejak pekan lalu sudah diberikan sebanyak 542 ribu suntikan. "Ini merupakan angka yang baik," pungkas Budi. (voi)