SANCAnews.id – Peristiwa banjir yang terjadi di Kabupaten
Penajam Paser Utara pada Jumat lalu (17/12) harus menjadi perhatian serius
pemerintah. Sebab, lokasi banjir tersebut masuk dalam wilayah calon Ibukota
Negara (IKN).
"Ini perlu dievaluasi soal IKN tersebut. Masa iya IKN
baru kebanjiran. Apa kata dunia nantinya,” kata Direktur Eksekutif Indonesia
Political Review, Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin
(20/12).
Ujang lantas mengingatkan pernyataan pemerintah saat
mengumumkan Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN beberapa waktu lalu. Saat itu,
Presiden Joko Widodo menyebut, salah satu alasan pemilihan Kaltim yakni minim
potensi bencana alam.
Namun yang terjadi saat ini berbeda dengan klaim pemerintah.
Jumat kemarin, tiga desa di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara
kebanjiran dan mengakibatkan 101 kepala keluarga dan 101 rumah serta 1 mushala
terendam.
"Itu yang mesti dikritisi bersama oleh seluruh rakyat
Indonesia. Jika ada ucapan presiden yang salah atau keliru, maka perlu
diluruskan,” demikian Ujang. (*)