SANCAnews.id – Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti pernyataan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyebut bahwa Indonesia akan suram apabila dipimpin oleh seorang pembohong.
Refly lantas menilai pernyataan itu tertuju pada Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan. Sebab, menurutnya, hal tersebut menjadi rahasia umum
jika PSI mengkritik mantan menteri pendidikan itu.
Namun demikian, menurut Refly, appaun pernyataan dan sikap
politik Giring Ganesha harus tetap dihargai. Sebab, Indonesia merupakan negara
demokrasi.
“Mengenai sikap politiknya Giring, ya, dihargai saja.
Artinya, PSI sudah patah arang dengan Anies Baswedan,” katanya.
Tidak hanya itu, dalam menghargai pendapat, dirinya mengimbau
Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menciptakan suasana dan iklim demokrasi di
tanah air.
“Sah saja kalau orang berpendapat dan mengambil sikap
politik. Walaupun tidak menyebut secara langsung, tapi agak aneh. Orang Anies
belum memerintah, kok, dia sudah jadi oposisi?” katanya.
Namun demikian, Refly menilai konsistensi PSI yang tetap
ingin menjadi oposisi bagi Anies Baswedan tetap penting.
Sehingga, menurutnya, PSI bisa menjadi partai oposisi dan
menjadi pengawas apabila Anies Baswedan berhasil menjadi presiden pada 2024.
“Luar biasa (PSI) beroposisi tidak pada pemerintahan yang
sah, tapi terhadap gubernur saja. Oleh karena itu dibilang Partai Seputaran Ibu
Kota,” tandasnya. (*)