SANCAnews.id – Kejadian pembacokan Rais Syuriah Pengurus
Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Yahukimo, Papua, KH Suwito, membuat
geram Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
Sosok yang kerap disapa Gus Yahya ini mengaku prihatin atas
kejadian tersebut. Karena, KH Suwito dinyatakan tewas usai dibacok oleh
sejumlah orang tak dikenal pada saat ingin melaksanakan ibadah sholat Jumat
pada 24 Desember lalu di Suru-suru, wilayah perbatasan antara Kabupaten
Yahukimo dan Kabupaten Asmat.
"Saya mewakili seluruh warga NU sangat berduka yang
mendalam atas wafatnya Kiai Suwito. Insiden ini sangat memprihatinkan. Untuk
itu saya mengecam aksi keji ini," ujar Gus Yahya kepada wartawan di
Jakarta, Sabtu (25/12).
Menurut Gus Yahya, aksi pembacokan yang dilakukan orang tak
dikenal terhadap Kiai Suwito tak bisa dibenarkan dengan dalih apa pun. Sebab
Kiai Suwito adalah tokoh masyarakat biasa yang tak henti mendukung kedamaian di
tanah Papua.
Karena itu, mantan Katib Aam PBNU ini meminta Polisi untuk
mengusut tuntas kejadian ini, dengan menangkap pelaku dan menghukumnya sesuai
aturan yang berlaku.
"Upaya perdamaian dan menyejahterakan rakyat Papua ini
tentu harus dibangun di atas sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi
hak-hak asasi manusia, bukan justru direspons dengan kekerasan," katanya.
Meski sangat berduka atas insiden ini, Gus Yahya mengajak
seluruh warga Nahdliyin dan masyarakat lainnya untuk tidak terprovokasi atas
kejadian ini. Untuk menjamin keamanan warga dan kasus serupa tidak terulang
kembali, dia berharap aparat segera turun dan meningkatan penjagaan wilayah.
"Ulah orang tak dikenal dengan membunuh warga tak
bersalah ini membuat masyarakat dilanda ketakutan. Untuk itu, negara harus
menjamin keselamatan dan ketenangan masyarakat," tegasnya.
Selain mengajak tetap tenang, Gus Yahya juga meminta seluruh
warga Nahdliyin untuk mendoakan almarhum Kiai Suwito. Bagi Gus Yahya, sosok
Kiai Suwito adalah pahlawan perjuangan NU dalam rangka menebarkan dakwah penuh
kedamaian. (rmol)