SANCAnews.id – Pegiat media sosial, Christ Wamea menanggapi
Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menegaskan komitmen Pemerintah
menuntaskan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.
Ia menyindir bahwa selama 7 tahun berkuasa, Presiden Jokowi
sama seklai belum menuntaskan apa pun.
“Sudah berkuasa 7 tahun belum ada yang tuntas kok hanya cuma
bisa tegaskan saja,” kata Christ Wamea pada Jumat, 10 Desember 2021.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah
berkomitmen menyelesaikan pelanggaran HAM berat dengan mengedepankan
prinsip-prinsip keadilan bagi korban.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada
acara Peringatan Hari HAM Sedunia Tahun 2021, di Istana Negara pada Jumat, 10
Desember 2021.
“Pemerintah melalui Jaksa Agung telah mengambil langkah untuk
melakukan penyidikan umum terhadap peristiwa pelanggaran HAM yang berat,” kata
Jokowi, dikutip dari laman resmi Sekretaris Kabinet.
“Salah satunya tadi sudah disampaikan oleh Bapak Ketua Komnas
HAM adalah kasus Paniai di Papua Tahun 2014,” sambungnya.
Jokowi mengatakan bahwa perkembangan revolusi industri 4.0.
juga menuntut untuk dapat mengantisipasi beberapa isu HAM, termasuk kegelisahan
dan kekhawatiran masyarakat terhadap sanksi pidana dalam UU Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE).
Oleh sebab itu, Presiden pun telah menginstruksikan
jajarannya untuk mengedepankan edukasi dan langkah persuasif dalam penanganan
perkara ITE.
“Namun, saya juga ingatkan, bahwa kebebasan berpendapat harus
dilakukan secara bertanggung jawab kepada kepentingan-kepentingan masyarakat
yang lebih luas,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa perlindungan
data pribadi juga menjadi perhatian serius pemerintah dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari HAM.
“Saya telah memerintahkan Menkominfo serta kementerian dan
lembaga terkait untuk segera menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang
(RUU) Perlindungan Data Pribadi bersama-sama dengan DPR, agar perlindungan hak
asasi masyarakat dan kepastian berusaha di sektor digital dapat terjamin,”
ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus terus diikuti sehingga tidak
ada pihak yang dirugikan secara tidak berkeadilan dalam dunia yang penuh
disrupsi seperti sekarang.
“Kita harus selalu berinovasi dalam upaya melindungi hak
asasi warga negara Indonesia, terutama kelompok warga yang marjinal. Kita harus
membangun Indonesia Maju, dan sekaligus menjamin keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia,” katanya. (terkini)