SANCAnews.id – Pernyataan Gubernur Banten Wahidin Halim
ternyata memancing emosi para buruh. Wahidin menyebut pengusaha lebih baik
mencari pekerja baru, jika karyawannya menolak dengan upah minimum kota (UMK)
tahun 2022 yang telah ditetapkan.
Beberapa waktu lalu, sekelompok buruh menggeruduk kantor
Wahidin yang diawali dengan aksi demonstrasi. Bahkan mereka menduduki meja
kerja Wahidin. Mereka tak terima dengan pernyataan Wahidin dan tetap menuntut
UMK Banten direvisi.
Merespons hal ini, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta Wahidin dan gubernur provinsi lainnya untuk
lebih bijaksana dalam menghadapi masalah pengupahan, bukan malah mengeluarkan
pernyataan yang menyudutkan buruh.
"Gubernur diminta untuk bersikap bijaksana dalam tutur
kata dan tindakan dalam menyikapi aspirasi buruh dengan dialog konstruktif,
bukan menghina buruh. Dengan demikian, dapat dihindari tindakan spontan yang
memancing amarah para buruh, termasuk tutur kata dan tindakan Gubernur
Banten," kata Iqbal dalam keterangannya, Sabtu, 25 Desember.
Lebih lanjut, Iqbal memohon kepada gubernur di seluruh
Indonesia untuk merevisi kenaikan nilai UMK sesuai rekomendasi Bupati/Walikota,
dengan pertimbangan keputusan Mahkamah Konstitusi.
Ia mencontohkan kenaikan UMP yang terjadi di negara lain.
Saat ini, upah di Vietnam naik 7,1 persen, Thailand 3,29 persen, Turki 50
persen, dan Jerman 21 persen. Karenanya, ia tak setuju jika rata-rata upah
minimum hanya naik 1,09 persen.
“Jadi, ketika Gubernur Anies menaikkan UMP DKI sebesar 5,1
persen sangat rasional. Karena hal ini sesuai keputusan MK. Dengan kata lain,
Gubernur Anies tunduk pada hukum yang berlaku, sesuai hasil perhitungan,” ucap
Iqbal.
Diketahui, pada Rabu, 22 Desember kemarin, puluhan buruh
memaksa masuk ke ruang kerja Wahidin Halim di Serang, Banten usai melakukan
aksi demonstrasi.
Sore jelang malam, ketika aktivitas pegawai Pemprov Banten
selesai, buruh berhasil menjebol pintu gerbang kantor Wahidin. Mereka mendobrak
pintu masuk ruang kerja Wahidin. Berhasil masuk, sejumlah buruh pun memakan
camilan hingga berfoto di kursi kerja Wahidin. (voi)