SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith mengaku heran dengan
alasan pihak yang melaporkannya ke polisi terkait ceramahnya yang menyoroti
pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman
soal 'Tuhan Bukan Orang Arab'.
"Saya juga enggak tahu, kalau (dilaporkan terkait kasus,
red) ujaran kebencian, saya mengajarkan kebencian kepada siapa," kata
Habib Bahar saat berbicara di Channel YouTube Karni Ilyas Club yang dikutip
Rabu (23/12).
Dia menegaskan tidak ada satu pun dalam ceramahnya itu
memerintahkan untuk membenci kepada seseorang, termasuk bicara soal SARA.
"Kalau mau jangan potong-potong, putar dong secara utuh
ceramah saya dari awal sampai akhir," tegasnya. Habib Bahar tak menepis di
dalam isi ceramahnya tersebut memang menyoroti pernyataan Jenderal Dudung soal
'Tuhan Bukan Orang Arab'.
Hal ini dilakukannya agar terutama jemaahnya hati-hati dalam
menjaga ucapan yang bisa menjerumuskan seseorang kepada kemurtadan.
Menurutnya, pernyataan 'Tuhan Bukan Orang Arab' bisa
menjerumuskan seseorang kepada kemurtadan. Sebab, pernyataan tersebut sama saja
membandingkan Tuhan dengan makhluk ciptaan-Nya, yaitu manusia.
Terkait dalam ceramahnya tersebut ada disebut nama jenderal
bintang 4 itu, Habib Bahar menyampaikan dirinya hanya mengingatkan jika
pernyataan tersebut bukan ranah Jenderal Dudung sebagai Kasad.
"Di situ kan saya bilang, awas itu bukan ranahnya kamu.
Kamu urus saja OPM. Saya enggak bilang Dudung murtad, tidak. Saya bilang awas
hati-hati, jangan sampai karena perkataan kamu, kamu jatuh, kau jatuh, dalam
kemurtadan," beber Habib Bahar.
Habib Bahar juga menilai masuk akal jika ada yang menilai
pernyataan Dudung tersebut tidak salah.
"Kalau Dudung mengatakan Tuhan bukan orang, selesai, dia
tidak salah. Tapi dia bilang Tuhan bukan orang Arab, nah di situ (salahnya,
red)," tegasnya.
Sebab, Habib Bahar menilai kata "Arab' dalam pernyataan
Dudung tersebut bisa menyamakan Allah punya etnis atau bangsa.
Di bagian lain, Habib Bahar menjelaskan tidak semua
ceramahnya berisi kritikan terhadap pemerintah.
"Saya juga orang enggak gila. Masak orang khitanan saya
bahas pemerintahan, masak orang nikah saya bahas jihad," ujar Habib Bahar
yang sekarang berdomisili di daerah Bogor. (jpnn)