SANCAnews.id – Aksi mogok kerja yang akan digelar Federasi
Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) pada 29 Desember hingga 7 Januari
2022 disayangkan oleh Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu (FSP BUMN Bersatu).
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Tri
Sasono semakin menyayangkan karena FSPPB menuntut Menteri BUMN Erick Thohir
mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
“Ini bukan domain dari tujuan pekerja dalam berserikat,”
tegasnya kepada wartawan, Selasa (28/12).
Lebih lanjut, Tri Sasono menilai kinerja Pertamina di bawah
kepemimpinan Nicke Widyawati sudah baik, bahkan terbilang istimewa. Ini
lantaran perusahaan plat merah itu mampu membukukan laba bersih sebesar 183
juta dolar AS atau setara Rp 2,6 triliun pada semester I 2021.
“Realisasi ini berbanding terbalik dengan tahun lalu yang
merugi hingga 768 juta dolar AS,” urainya.
Lebih lanjut, Tri Sasono menyoroti kinerja Komisaris Utama PT
Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Di mana Ahok sempat
mengklaim telah berpesan kepada direksi Pertamina agar bersikap adil, sehingga
aksi mogok bisa dihindari.
Dari klaim tersebut, terlihat bahwa Ahok tidak mampu bekerja
dengan baik. Sebab, sikap adil dan penjelasan direksi Pertamina tentang kajian
agile working nyatanya tidak bisa menghindari ancaman mogok dari FSPPB.
“Jelas kisruh yang terjadi hingga ancaman mogok selama ini
akibat ketidakmampuan dari kerja Komisaris Utama Pertamina yang lebih banyak
gaduh, tapi tidak punya prestasi sama sekali dalam membangun Pertamina,”
sambungnya.
Kegaduhan yang dimaksud adalah mulai dari koar-koar Ahok
menentang rencana Pertamina membangun industri mobil listrik lewat media sosial
pribadi, hingga mengomentari kondisi BUMN-BUMN di luar Pertamina.
“Dari sini dapat disimpulkan bahwa Ahok ditempatkan di
Pertamina oleh Jokowi bukan bekerja, malah buat ribut dan gaduh aja. Sayang
juga duit Pertamina keluar untuk gaji Ahok hanya untuk gaduh,” sambung Tri
Sasono.
Atas alasan itu, lanjut Tri Sasono, FSP BUMN Bersatu meminta
Jokowi menegur dan mengevaluasi Ahok. Salah satunya dengan meminta Erick Thohir
mencopot Ahok dari posisi komut Pertamina. (rmol)