SANCAnews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin
berbicara terkait Taliban yang kini kembali menjadi penguasa di Afghanistan.
Secara mengejutkan Putin mengatakan, dirinya sedang
mempertimbangkan untuk mengeluarkan Taliban dari daftar kelompok teroris.
"Rusia bergerak untuk mengeluarkan Taliban dari daftar
organisasi ekstremis," kata Putin dikutip dari Reuters, Jumat (22/10).
Sebelumnya, Rusia memasukkan Taliban dalam kelompok teroris
pada 2003, atau dua tahun setelah peristiwa 9/11 di Amerika Serikat.
Pernyataan ini keluar setelah Putin melakukan pembicaraan
tingkat tinggi dengan Taliban sehari sebelumnya.
Bahkan, Rusia kini menyerukan dunia internasional untuk terus
memberikan bantuan dan dukungan terhadap Afghanistan.
Putin juga menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat, Joe
Biden, menarik pasukan AS dari Afghanistan. Ia mengatakan, keputusan Biden
sudah tepat.
Keputusan itu kemudian berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh
Taliban. Tanpa perlu waktu lama, Taliban akhirnya kembali merebut kekuasaan
setelah dua dekade pada Agustus lalu.
Sebelumnya Rusia terus berupaya menjalin hubungan dengan
Taliban. Meski begitu, mereka tetap belum mengakui Taliban sebagai pemerintah
baru Afghanistan.
Tak seperti negara-negara Barat yang langsung mengevakuasi
diplomatnya ketika Taliban berkuasa, Rusia tetap membuka Kedutaan Besar mereka
di Ibu Kota.
Putin mengkritik keterlibatan asing dalam urusan dalam negeri
Afghanistan. Ia berkata, Rusia telah belajar banyak dari insiden invasi Uni
Soviet di Afghanistan pada 1980-an. (kumparan)