SANCAnews.id – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke
Kalimantan saat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif
Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dinilai merupakan hal yang wajar.
Pengamat hukum dan politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis
mengatakan, "kaburnya" Jokowi ke Kalimantan Selatan wajar karena
Jokowi memang hanya menghendaki bertemu mahasiswa yang sudah dikondisikan.
"Jokowi tidak akan punya muka untuk bertemu dengan mahasiswa yang kritis. Wajar pilih ke Kalimantan, kecuali mahasiswa yang ditemui frekuensinya sudah disetel atau dikondisikan pertanyaannya," ujar Damai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/10).
Menurutnya, Jokowi sudah terbukti omong kosong atau sekadar
membual saat dulu mengatakan kangen didemo. Nyatanya, sejak Aksi 411 dan
aksi-aksi setelah sejak periode pertama jadi presiden, Jokowi selalu lari.
"Mungkin karena banyak janji bohong hingga Jokowi takut
dipertanyakan atau ditagih janji oleh masyarakat, mahasiswa bangsa ini,"
kata Damai.
Apalagi yang terbaru ini, di periode kedua kepemimpinannya,
Jokowi kembali berjanji akan menciptakan mobil listrik setelah janji produksi
mobil Esemka yang hingga saat ini tidak ada pertanggungjawabannya, "Justru
kembali obral janji atau tebar hoax," pungkas Damai. (*)