SANCAnews – Utang pemerintah berdasarkan data
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tembus ke Rp 6.625 triliun atau setara 40,85%
terhadap PDB. Itu adalah posisi hingga akhir Agustus 2021.
Detikcom merangkum beberapa fakta seputar utang pemerintah
sebagai berikut:
1. Bertambah Rp 4 Ribu Triliun
Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat mulai 20 Oktober
2014, utang pemerintah sudah bertambah Rp 4.024 triliun.
Berdasarkan catatan detikcom, pada awal masa jabatan, Jokowi
telah dibebankan utang negara sebesar 2.601 triliun per Oktober 2014. Hingga
akhir 2014, utang pemerintah bertambah menjadi Rp 2.608 triliun. Lalu menjadi
Rp 3.165 triliun di 2015, Rp 3.466 triliun di 2016, Rp 3.938 triliun di 2017,
Rp 4.418 triliun di 2018, Rp 4.478 triliun di 2019, Rp Rp 6.074 triliun di
2020, dan Rp 6.625 triliun Agustus 2021.
2. Perbandingan dengan Era SBY
Mengutip data dari Kementerian Keuangan, utang pemerintah
saat SBY menjabat pada 2004 sebesar Rp 1.299,5 triliun. Menutup periode pertama
SBY di 2009, utang pemerintah bertambah menjadi Rp 1.589,8 triliun.
Kemudian pada 2010, SBY menambah utang pemerintah menjadi Rp
1.676,85 triliun. Menutup periode akhir, SBY mencatatkan utang pemerintah
sebesar Rp 2.601 triliun pada Oktober 2014.
Dapat dilihat bahwa selama SBY menjabat sebagai presiden 10
tahun, utang pemerintah bertambah sebesar Rp 1.301,5 triliun.
3. Dibandingkan Negara Berkembang Lain
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki utang
menggunung. Berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk International Debt
Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional, Indonesia ada di
peringkat ke-7 dengan utang terbanyak di kelompok negara berpendapatan rendah
dan menengah.
Posisi utang luar negeri yang dicatat Bank Dunia dalam IDS
2021 itu ialah sampai tahun 2019. Dikutip dari laporan Bank Dunia, berikut
daftar 10 negara pendapatan rendah-menengah dengan utang terbesar:
1. China US$ 2,1 triliun
2. Brasil US$ 569,39 miliar
3. India US$ 560,03 miliar
4. Rusia US$ 490,72 miliar
5. Meksiko US$ 469,72 miliar
6. Turki US$ 440,78 miliar
7. Indonesia US$ 402,08 miliar
8. Argentina US$ 279,30 miliar
9. Afrika Selatan US$ 188,10 miliar
10. Thailand US$ 180,23 miliar. (dtk)