SANCAnews.id – Direktur Political and Public
Policy Studies (P3S), Jerry Messie beranggapan, ekonom senior yang belakangan
menjadi pengamat politik nasional, Rizal Ramli cocok menjadi Presiden Indonesia
periode 2024-2029. Sebab, kata dia, kontribusinya untuk rakyat sudah terbilang
banyak.
Berbeda dibandingkan tokoh politik lain yang mengandalkan
hasil survei, Rizal justru bergerak dalam senyap. Selain itu, track record
mantan tim panel ekonomi PBB tersebut tak perlu diragukan lagi. Itulah mengapa,
kata Jerry, untuk mengatasi masalah yang belakangan dihadapi Indonesia, perlu
pemimpin seperti dirinya.
“Masalah Indonesia hari ini salah satunya adalah ekonomi.
Saya rasa dengan pengalaman Rizal Ramli yang begitu banyak, seperti mengurangi
utang dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Gus Dur, menjadi
bukti bahwa ia mampu menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan bagi
Indonesia,” ujar Jerry, dikutip Hops, Rabu 20 Oktober 2021.
Menurutnya, kapasitas Rizal sebagai pemimpin sudah teruji
secara kompetensi maupun integritas. Bukan hanya itu, kontribusinya untuk
rakyat Indonesia juga terbilang banyak.
“Kalau lihat kompetensi, kredibilitas, dan integritas Rizal
Ramli sudah jelas banyak kontribusinya untuk bela kepentingan rakyat. Namanya
tidak masuk survei dari surveyoRp atau polsteRp ya karena bukan tipe orang yang
ketika di dalam pemerintahan manfaatin jabatan untuk cari kekayaan untuk modal
politik,” tuturnya.
Berpulang jadi presiden, Rizal Ramli didukung organisasi besar
Diketahui, sejak beberapa bulan terakhir, Rizal Ramli kerap
menyampaikan minatnya menjadi Presiden Indonesi. Pada suatu kesempatan, dia
mengatakan, Tanah Air bakal terbebas dari utang saat berada di bawah
komandonya.
Jerry merasa, keinginan Rizal menjadi presiden sebenarnya
bukan sekadar mimpi atau harapan kosong belaka. Sebab, mantan pejabat negara
tersebut didukung Raja Ternate dan organisasi Islam besar seperti Nahdlatul
Ulama.
“Dia itu didukung juga oleh Nahdatul Ulama (NU), dulu pernah
juga dia didukung oleh raja Ternate. Organisasi di Sumatera Utara itu memang
sempat mendukung beliau,” tegasnya.
Meski demikian, dirinya keheranan melihat hasil survei
nasional yang tak mencantumkan nama Rizal Ramli. Padahal, menurutnya, banyak
orang berharap pada sosok mantan menteri koordinator perekonomian tersebut.
“Nama Rizal Ramli hanya muncul di survei-survei tertentu saja
seperti KedaiKopi. Saya juga bingung di tempat lain tidak ada,” urainya.
Jerry menganggap, hingga saat ini, calon presiden Indonesia
masih didominasi nama-nama dari Pulau Jawa. Itulah mengapa, meski terbilang
kuat, Rizal Ramli yang berasal dari Pulau Sumatera masih tertinggal di
belakang.
“Memang dominasi dan hegemoni Jawa masih kental dan kuat.
Barangkali capres dari luar Jawa itu hanya sekian persen,” kata Jerry. (hops)