SANCAnews – Ketua DPP PDIP yang juga merangkap
Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto menyebut kader PDIP yang mendeklarasikan
diri mendukung Ganjar Pranowo maju
Pilpres 2024 bukan lagi banteng, tapi celeng. Wakil Ketua DPC
PDIP Purworejo, Jateng, yang juga menjadi Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia
(SGI) Purworejo, Albertus Sumbogo pun angkat bicara. "Di bawah tekanan
kepemimpinan beliau (Bambang Wuryanto) lahirlah kader-kader dengan mental babu,
bebek dan beo," kata Sumbogo dikutip, Minggu (10/10/2021).
Sumbogo menambahkan, ucapan-ucapan seperti bukan batu pertama
dilontarkan Bambang Pacul, panggilan akrab Bambang Wuryanto. Sumbogo mengakui
bahwa Bambang Pacul melakukannya untuk merapatkan barisan, namun justru kini
menciptakan kader dengan mental pesuruh.
"Ini bukan yang pertama beliau mengatakan hal tersebut,
terutama dalam rangka merapatkan barisannya, supaya tidak seorang pun dari
kader PDIP berani berbeda pendapat dan tetap tunduk pada otoritas `diktator
Pacul` dengan analogi bahwa barisan kader ini militeristik sifatnya," ujar
Sumbogo.
"Dengan demikian maka kader partai harus dikomando
seperti baris-berbaris. Dalam beberapa hal itu tepat dan berhasil, tetapi dalam
banyak hal Pak Bambang Pacul telah merubah jiwa para kader menjadi seperti
pesuruh; kon ngalor, ngalor, kon ngidul, ngidul (diperintah ke utara ya ke
utara, diperintah ke selatan ya ke selatan)," sambungnya.
Sumbogo kini memimpin DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI)
Kabupaten Purworejo yang dideklaraskan pada Sabtu (25/9) lalu. Kelompok relawan
tersebut siap mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Bambang Wuryanto menyebut oknum kader
PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri, telah keluar dari barisan.
"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng,
itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar
barisan ya celeng," tegasnya. (l-j)