SANCAnews.id – Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah
(PP Muhammadiyah) Prof. Haedar Nashir mengingatkan publik untuk senantiasa
menahan diri dan tidak mengagungkan fanatisme golongan. Fanatisme golongan yang
berlebihan berpotensi membuat Indonesia tercerai berai.
Haedar lantas menjelaskan soal potensi Indonesia bisa
bernasib seperti halnya Uni Soviet yang pecah berantakan dan jadi 15 negara.
Sebuah pelajaran yang bisa diambil oleh bangsa Indonesia.
Menurutnya, kejatuhan Soviet ini karena mengikuti
egosentrisme, fanatisme dan keengganan bersatu karena satu golongan merasa
lebih baik dari golongan lainnya.
“Indonesia adalah milik bersama yang kita bangun, kita
perjuangkan dan kita majukan bersama. Dan Insyaallah dalam spirit kebersamaan
itu kita akan menjadi maju dan sebaliknya sekali ada benih pecah-belah karena
satu dan sekian banyak warga dan elit bangsa merasa paling memiliki Indonesia,
lupa bahwa Indonesia hadir untuk semua maka kita belajar ada negara besar
Soviet yang terpecah menjadi 15 bagian ,” tuturnya dalam forum pengukuhan
Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palu, Rabu (27/10/2021), sebagaimana
dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu
menjelaskan konsep Darul Ahdi Wa Syahadah, sebuah konsep atas kebersamaan dari
semua pihak dan kesepakatan untuk hidup bersama tanpa melihat latar belakang
serta identitas.
Konsep ini yang menurutnya membuat Indonesia tetap berdiri
hingga saat ini. Perasaan hidup bersama tanpa memandang lebih besar dari yang
lain.
“Tentu kita tidak ingin Indonesia mengalami hal yang sama
karena di antara tubuh bangsa kita ada yang merasa bisa membangun bangsa kita
ini sendirian,” tambahnya.
Haedar lantas mengingatkan untuk para elite negeri ini agar
senantiasa bermuhasabah dan memperbaiki diri untuk memajukan negeri ini.
“Maka penting bagi para elit negeri dan para warga bangsa
untuk terus muhasabah, koreksi diri dan selalu rendah hati agar kita selalu
bertanya apa yang sudah kita berikan secara maksimal untuk memajukan negeri
ini, untuk memajukan bangsa ini, untuk memberi peran rahmatan lil alamin untuk
semesta,” ujarnya. (kompas)