SANCAnews – Indonesia bisa keluar dari krisis
ekonomi jika kaum akademisi, intelektual dan ekonom berani menyatakan
kebenaran.
Ekonom senior DR. Rizal Ramli mengurai bahwa sebenarnya
banyak orang pintar yang tinggal di Indonesia. Akan tetapi, mefreka tidak
mempunyai karakter dan tidak berani menyatakan kebenaran.
"Ini penyakit bangsa kita. Doktor beribu, sarjana segini
banyak dibandingin saya mahasiswa waktu itu. Tapi keberanian untuk bertindak
profesional, bertindak sesuai azas akademik, nyaris tidak ada," ujarnya
saat siaran langsung di akun YouTube Dr Rizal Ramli pada Rabu siang (20/10).
Kaum akademisi semakin tidak ada keberanian lantaran jabatan
rektor ditentukan 30 persen oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Padahal
zaman Presiden Soeharto, rektor dipilih oleh senat guru besar dan bisa
mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran dan akademik.
"Makanya, asosiasi-asosiasi rektor zaman Pak Harto itu
lebih kritis, lebih vokal,” sambung Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur
itu.
Menurutnya, Indonesia bisa berubah jika kalangan intelektual
bersikap bukan sebagai pegawai negeri. Dia berharap para ekonomi dan analis
kebijakan bisa lantang bersuara dan memberi solusi atas masalah bangsa.
“Jangan manut doang. Segitu banyak orang pintar kerjanya cuma
bisa manut dan siap-siap doang, makanya rusak bangsa kita," tutur RR.
"Habis Jokowi tidak jadi presiden, kita rapikan
kembali,” tutupnya. (rmol)