SANCAnews – Presiden Joko Widodo dikabarkan
akan mengirimkan Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon Panglima TNI ke
DPR RI pada bulan ini. Surpres dikirim sebelum Jokowi bertolak menghadiri KTT
G20 di Roma pada 30 dan 31 Oktober 2021. Seiring dengan itu, Jokowi juga
disebut-sebut bakal melakukan reshuffle kabinet.
Mengapa harus akhir Oktober? Reses DPR RI berakhir pada 31
Oktober. Jika surat masuk pada tanggal 30 atau 31 Oktober, maka tiga hari
berikutnya, sudah dapat diputuskan Panglima TNI terpilih. Terlebih pimpinan DPR
RI menjanjikan tiga hari setelah masa sidang dimulai, sudah bisa ketok palu
Panglima TNI.
Pertanyaannya, siapa Panglima TNI yang baru? Ada dua nama
yang santer disebut sebagai calon kuat. Yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Tetapi, semua bertanggung pada keputusan
presiden. Bisa jadi pergantian Panglima TNI dilakukan bersamaan reshuflle
kabinet.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto rumornya bakal masuk jajaran
Kabinet Indonesia Maju. Hadi diketahui akan pensiun dari dinas militer pada
November mendatang. Isu lain yang
beredar, ada kemungkinan Andika Perkasa ditempatkan sebagai Kepala BIN
menggantikan Jenderal Polisi (purn) Budi Gunawan (BG).
Selanjutnya, BG diplot menjadi Menkopolhukam. Kemudian,
Mahfud MD digeser menjadi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) menggantikan
Yassona H Laoly. Lalu, ada nama Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Dia
dikabarkan bakal menempati pos sebagai Menteri Perhubungan. Namun, isu-isu
tersebut masih belum terkonfirmasi secara pasti.
Pendiri lembaga survei KedaiKopi, sekaligus pengamat politik
Hendri Satrio (Hensat) mengatakan Jokowi memiliki hak prerogatif memilih
Panglima TNI yang baru.
“Saya pikir presiden tidak mengulur-ulur waktu soal
pergantian Panglima TNI. Kan pensiun Hadi Tjahjanto baru November nanti. Ada
kemungkinan presiden belum nyaman saja jika harus cepat diganti. Biasanya sih
calonnya dari tiga kepala staf TNI yang ada,” ujar Hensat kepada FIN di
Jakarta, Jumat (15/10).
Selama ini, lanjutnya, Jokowi sering bikin kejutan. Bisa jadi
Andika Perkasa dan Hadi Tjahjanto ditarik ke kabinet. “Soal itu tergantung
kebutuhan presiden,” imbuhnya. Namun, untuk Panglima TNI yang baru, Hensat
menyarankan seharusnya konsentrasinya adalah pengamanan negara.
“Yang dibutuhkan adalah sosok Panglima TNI yang memahami
ancaman internasional. Misalnya soal konflik di Natuna. Nah, seharusnya yang
dipilih sebagai Panglima TNI tahu persis soal itu,” pungkasnya.(rh/fin)
Isu Baru Reshuffle Kabinet:
Jenderal Polisi (purn) Budi Gunawan: Menkopolhukam sebelumnya
Kepala BIN
2. Mahfud MD: MenkumHam sebelumnya Menkopolhukam
3. Jenderal TNI Andika Perkasa: Kepala BIN sebelumnya KSAD
4. Laksamana TNI Yudo Margono: Panglima TNI sebelumnya KSAL
5. Zulkifli Hasan – Menteri Perhubungan (Ketua Umum DPP PAN). (fajar)