SANCAnews.id – Pernyataan Menteri Agama Yaqut
Cholil Qoumas soal Kementerian Agama adalah hadiah dari negara bagi Nahdlatul
Ulama (NU), adalah pelajaran penting bagi pejabat negara untuk hati-hati dalam
menyatakan sesuatu.
Pasalnya, setelah pernyataan itu menjadi polemik, Yaqut
Cholil Qoumas memberikan klarifikasi bahwa pernyataan itu terbatas untuk
kalangan internal NU. Tujuannya, untuk memberi semangat para santri dan pondok
pesantren.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan, Yaqut
sebagai pejabat negara harusnya paham bahwa di era media sosial saat ini segala
sesuatu dengan mudah dan cepat dapat tersebat dan menjadi konsumsi publik.
"Sekarang kan tetap harus hati-hati, mau di internal,
mau tertutup, mau pertemuan terbatas, karena jaman sekarang jaman media sosial
sangat cepat informasi diterima," kata Yandri kepada wartawan, Senin
(25/10).
Yandri menyarankan agar Yaqut bisa memberikan penjelasan
secara utuh terkait fungsi Kementerian Agama yang dibentuk untuk mengurusi
segala urusan dari berbagai agama di Indonesia.
"Artinya Kementerian Agama milik semua golongan, milik
semua gama, dipertegas lagi tidak ada kekhususan untuk Nahdlatul Ulama,"
terangnya.
Legislator PAN ini menambahkan, Yaqut juga harus menjelaskan
bahwa siapapun tanpa terkecuali memiliki peluang yang sama untuk menduduki
jabatan strategis di Kementerian Agama.
"Kesempatan sama untuk menduduki posisi manapun atau
dari golongan manapun itu terbuka di Kementerian Agama itu enggak secara khusus
Nahdlatul Ulama," pungkasnya. (rmol)