SANCAnews – Sama halnya dengan batu bara dan
gas bumi, harga minyak dunia juga sedang melesat. Dikutip dari oilprice.com
pada Selasa (12/10) pukul 13.21 WIB, harga minyak jenis WTI sudah mencapai USD
80,74 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent berada pada level USD 83,96
per barel.
Dikutip dari data Trading Economics, terakhir kali harga
minyak berada di atas USD 80 per barel adalah pada Oktober 2014 alias 7 tahun
lalu.
Hal ini tentu sangat menguntungkan para konglomerat yang
memiliki usaha di bidang minyak dan gas bumi (migas. Melesatnya harga minyak
berbanding lurus dengan kekayaan mereka.
Berdasarkan penelusuran kumparan dari data RTI dan
keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut daftar beberapa
konglomerat yang makin kaya berkat kenaikan harga minyak:
Hapsoro Sukmonohadi (PT Rukun Raharja Tbk)
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) meraup laba bersih USD 764 ribu
atau sekitar Rp 10,9 miliar (kurs dolar Rp 14.300), melonjak 94 persen
dibanding semester I 2020 yang sebesar USD 394 ribu.
Harga saham RAJA fluktuatif dalam setahun terakhir.
Berdasarkan data RTI pada Selasa (12/10), harga saham RAJA berada di level Rp
222. Dibanding pada Oktober 2020 lalu yang masih di kisaran Rp 100, harga saham
RAJA sudah naik sangat signifikan.
Suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi, adalah
pemegang saham terbesar RAJA (32,743 persen). Hapsoro juga pernah menjadi
Komisaris Utama RAJA pada 24 Juni 2010 hingga 11 Juni 2014.
Keluarga Panigoro (PT Medco Energi International Tbk)
PT Medco Energi International Tbk (MEDC) meraup laba bersih
USD 5,12 juta atau setara dengan Rp 73 miliar pada Semester I 2021. Berbanding
terbalik dengan Semester I 2020 yang rugi USD 19,97 juta atau Rp 284,5 miliar.
Harga saham MEDC pada Oktober 2020 hanya berada di kisaran Rp
300, per Selasa (12/10) di level Rp 625. Dalam sebulan terakhir trennya
positif, merangkak naik dari level Rp 500.
Pemegang saham pengendali MEDC adalah PT Medco Daya Abadi
Lestari (51,5 persen). MedcoEnergi didirikan oleh Arifin Panigoro. Beberapa
anggota keluarga Panigoro memiliki saham atas nama pribadi di MEDC, misalnya
Yani Y Panigoro (0,0195 persen), Yaser Raimi A Panigoro (0,0022 persen), Hilmi
Panigoro (0,0616 persen).
Hilmi Panigoro, adik Arifin Panigoro, adalah Direktur Utama
MEDC. Sementara di jajaran komisaris ada Yani Y Panigoro sebagai Komisaris
Utama dan Yaser Raimi A Panigoro sebagai Komisaris.
Laba Emiten Migas Bakrie Justru Turun
Selain Hapsoro Sukmonohadi dan keluarga Panigoro, konglomerat
lain yang juga punya bisnis di sektor migas adalah keluarga Bakrie, yakni lewat
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
Namun di saat harga minyak sedang menanjak, laba ENRG malah
turun. Di Semester I 2021, tercatat ENRG membukukan laba bersih USD 12,83 juta
atau Rp 183,4 miliar. Capaian itu turun 53 persen dibanding laba bersih
Semester I 2020 yang sebesar USD 27,34 juta atau Rp 390,9 miliar.
Meski demikian, harga saham ENRG meningkat pesat dibanding
setahun lalu. Pada Oktober 2020, harga saham ENRG sempat berada di level dasar
alias Rp 50. Pada Selasa (12/10), harga saham ENRG ditutup di Rp 124.
(kumparan)