SANCAnews – Pernyataan Gubernur Lemhanas,
Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, dianggap sangat merongrong kewibawaan TNI.
Sehingga sangat layak dicopot dari jabatannya.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen)
Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, menanggapi pernyataan Agus
Widjojo yang menganggap bahwa narasi TNI bersatu dengan rakyat adalah sebuah
narasi keliru.
Agus Widjojo menyebut narasi TNI bersatu dengan rakyat
berlaku saat masa perang. Setelah merdeka, rakyat punyanya presiden.
"Pernyataan Agus Widjojo sangat merongrong kewibawaan
TNI, karena TNI sudah dianggap sebagai kaki tangan penguasa kalau rakyat itu
punyanya Presiden," ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa
(12/10).
Karena, kata Novel, jika rakyat dianggap punyanya Presiden,
maka pantas rakyat saat ini diperlakukan semena-mena.
"Dan TNI pun sudah tidak manunggal dengan rakyat, sehingga
saat ini TNI sudah dihadapkan dengan rakyat untuk kepentingan penguasa. Pantas
saja rakyat dikesampingkan sedang TKA dari luar (banyak masuk), sementara
tenaga kerja kita jadi masyarakat nomor dua," pungkas Novel. (*)