SANCAnews – Perihal kecenderungan masyarakat
menggunakan hari kejepit untuk liburan menyebabkan pemerintah menggeser hari
libur pada tanggal 19 Oktober 2021 ke tanggal 20 Oktober 2021.
Wapres KH Ma'ruf Amin mengatakan Pemerintah mengganti hari
libur nasional peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan diperingati pada
tanggal 19 Oktober 2021 ke tanggal 20 Oktober 2021.
Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan agar tidak perjadi
kembali lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi akibat pergerakan massa secara
besar-besaran.
“Jadi memang bukan kali ini saja kan Pak Menko, sudah
beberapa kali kita menggeser untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit
itu," tutur Wapres di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII
Kupang, Minggu (17/10/2021).
Oleh karena itu, lanjut Wapres, alasannya itu supaya walaupun
memang sudah rendah, tapi tetap kita antisipatif.
Wapres menyampaikan, sebagai contoh di negara India,
pelonggaran-pelonggaran yang diberikan seiring dengan penurunan kasus harian
Covid-19 menyebabkan kelengahan di masyarakat yang berdampak pada lonjakan laju
penyebaran virus Corona.
"India itu kan Ketika dia sudah rendah kemudian terjadi
pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan akhirnya naik lagi. Kita
tidak ingin itu terulang di kita Indonesia,” tegas Wapres.
Sejalan dengan Wapres, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang mendampingi Wapres
saat berolahraga menyampaikan bahwa riset yang dilakukan menunjukkan adanya
kecenderungan masyarakan memanfaatkan hari ‘kejepit’ untuk memperpanjang libur.
"Dengan demikian, keputusan pemerintah untuk menggeser
hari libur nasional adalah untuk mengurangi pergerakan massa secara besar di
waktu yang sama," terang Muhadjir.
"Jadi mengenai penggeseran libur hari besar keagamaan
itu memang pertimbangannya semata-mata adalah unutk menghindari masa libur yang
panjang karena di celah antara hari libur dengan libur reguler itu ada hari
kejepit yaitu hari Senin,” ungkap Muhadjir.
Muhadjir menambahkan kita sudah sangat pengalaman setip
terjadi libur panjang dan diikuti dengan pergerakan orang besar-besaran dari
satu tempat ke tempat yang lain itu akan diikuti dengan kenaikan Covid-19.
(poskota)