SANCAnews – Anggota DPR RI, Fadli Zon,
merespon pernyataan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid yang mengungkit kewaspadaan radikalisme
agama dalam Dialog Kebangsaan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Fadli Zon merasa aneh, sebab Ahmad Nurwakhid harusnya
membahas bahaya laten komunis, tetapi malah berbicara tentang radikalisme
agama.
“Pernyataan aneh dari ucapan BNPT ini. Kesaktian Pancasila
adalah peringatan bahaya laten komunis karena mereka membunuh para jenderal.
Kok ini bicara radikalisme agama?” kata Fadli Zon, di Twitter-nya, Ahad
(3/10/2021).
Menurut Fadli Zon, seharusnya berbicara tentang kewaspadaan
kebangkitan PKI di hari kesaktian Pancasila. Hari itu merupakan sejarah kelam
PKI yang melakukan pembantaian.
Sebelumnya,Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid meminta masyarakat
mewaspadai kelompok radikal dan intoleran yang berusaha menyusupi generasi muda
dengan cara mengaburkan fakta sejarah bangsa Indonesia.
“Kaum radikal dan intoleran kerap berusaha menghilangkan atau
mengaburkan sejarah bangsa ini agar para pemuda Indonesia tidak punya
kebanggaan terhadap bangsanya,” ujarnya dalam keterangan pers BNPT.
Ahmad Nurwakhid mengatakan hal itu dalam acara “Dialog
Kebangsaan: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila” di Pendopo Kabupaten Wonosobo,
Jawa Tengah, Jumat (1/10/2021).
Ia menyampaikan paham radikal yang selama ini memfitnah agama
dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan suri teladan ajaran agama dan
kitab-Nya.
“Radikalisme dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama
adalah paham yang dibangun di atas manipulasi dan distorsi agama sehingga akar
masalahnya adalah agama, yaitu agama yang dipahami secara menyimpang,” jelas
mantan Kabagbanops Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri itu. (fajar)