SANCAnews.id – Setelah mengklarifikasi pernyataan
kontroversialnya kemarin, Senin (25/10/2021), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
pada hari ini seolah meralat kembali pernyataan kontroversialnya. Dia
mengatakan, Kementerian Agama yang saat ini dia pimpin adalah milik semua
agama.
Dia menjelaskan, Indonesia bukan negara agama, bukan pula
negara sekuler. Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila yang
masyarakatnya sangat menjunjung nilai-nilai agama.
"Maka, kehadiran Kemenag logis, sebagai bentuk fasilitasi negara terhadap umat beragama untuk menjalankan ajaran agamanya. Kemenag milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama," ujar Yaqut di Jakarta, dikutp Akurat.co, Selasa (26/10/2021).
Kini, Menag yang juga Ketua Umum PP GP Anshor itu memastikan
Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk satu ormas keagamaan. Buktinya, kata
dia, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama dan ormas
keagamaan.
"Semuanya diberikan hak secara proporsional. Agama tidak
hanya Islam, ormas juga tidak hanya NU saja,” ujarnya,
Dia mengungkapkan, di Kementerian Agama ada 11 satuan kerja
setingkat Eselon I. Ada Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) yang memfasilitasi
umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Selain itu, ada juga Pusat Bimbingan dan Pendidikan
Khonghucu. Untuk Pejabat Eselon I yang beragama Islam juga merepresentasikan
sejumlah ormas, baik NU, Muhammadiyah, termasuk juga profesional.
"Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader
Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag dari kalangan profesional. Jadi, Kemenag
itu memfasilitasi semua agama dan ormas keagamaan," tegasnya.
Sebelumnya, Menag Yaqut menuai kontroversi dengan menyebut
Kemenag adalah hadiah negara untuk NU. Ia berkata NU berhak atas posisi di
Kemenag karena jasa dalam penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta.
"Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara
umum, tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan
banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," klaim Yaqut,
disiarkan kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).
Kemarin, dia mengatakan, pernyataannya itu ibarat obrolan
sepasang suami istri yang hanya diketahui berdua.
"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas
memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan
pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos,
karena itu disampaikan secara internal,” terang Menag di Solo, Senin
(25/10/2021). *