SANCAnews.id – Garuda Indonesia harus
diselamatkan Presiden Joko Widodo meskipun harus berutang seperti bela
mati-matian untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, Garuda
memiliki sejarah besar dan juga sebagai lambang negara. Karena, setiap negara
memiliki penerbangan sebagai simbol negara masing-masing.
"Kalau itu dipailitin ya sudah sama saja Indonesianya
tidak ada, tidak ada di langit gitu," ujar Arief Poyuono dalam video yang
diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/10).
Apalagi kata Arief, Garuda Indonesia dibangun dari harta
masyarakat di Aceh, termasuk perjuangan ibu-ibu di Aceh zaman Soekarno
mengumpulkan emas untuk membeli pesawat.
"Woh ini mau dipailitin, dibangkrutin, dihilangkan
namanya, itu bahaya. Garuda itu simbol, kalau sudah dipailitin namanya
dimatiin. Ya sudah Indonesianya hancur," kata Arief.
Arief pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak mau
Garuda dipailitkan karena Garuda melambangkan Dewa penyelemat dalam mitologi
Hindu.
"Jadi gak ada tuh Garuda harus dipailitin. Di selamatkan
iya, masalah utang mah gampang gitu loh, tinggal utang berutang, kereta cepat
dibela-belain, kok Garuda mau dipailitin," pungkas Arief. (*)