SANCAnews – Baru-baru ini, Kementerian Agama (Kemenag) kembali jadi
sorotan. Kali ini soal anggaran diseminasi atau penyampaian informasi tentang
pembatalan keberangkatan haji di tahun 2021 yang mencapai Rp21 miliar.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja antara komisi VIII DPR RI
dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Gedung DPR, Jakarta, Senin
(30/8/2021).
Besarnya anggaran sosialisasi itu ikut dipertanyakan pegiat
dakwah, Ustaz Hilmi Firdausi. Dia meminta Kemenag membuka ke publik soal
penggunaan anggaran Rp21 miliar itu.
“Mohon dijelaskan @Kemenag_RI, kenapa biaya penyampaian
pembatalan haji saja sampai 21 M?,” katanya lewat akun Twitternya @Hilmi28,
Rabu (1/9/2021).
Ustaz Hilmi minta Gus Yaqut dan jajarannya merinci penggunaan
anggaran Rp21 miliar tersebut. Terlebih dugaan pemborosan anggaran itu terjadi
di saat pandemi Covid-19.
“Dibuka ke publik dana itu utk apa saja agar tdk menjadi
pertanyaan masyarakat, krn pembatalan ini kan sdh diketahui masyarakat luas,”
pintanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad mempertanyakan
urgensi pengalokasian dana sebesar itu hanya untuk sosialisasi terkait ibadah
tersebut.
“Ini kan pak menteri sudah mengumumkan sebab pembatalan
pemberangkatan haji. Saya kira seluruh jemaah haji, bahkan masyarakat Indonesia
sudah tahu pembatalan itu,” kata Achmad.
Menurut Achmad, dana Rp21 miliar yang dialokasikan hanya
untuk penyampaian pembatalan ibadah haji, terkesan sebagai penghamburan
anggaran di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.