SANCAnews – Akademisi Rocky Gerung merespon
video viral seorang pria yang membentangkan foto kepada Presiden Joko Widodo
atau Jokowi ketika berkunjung ke Cilacap, Jawa Tengah baru-baru ini. Video itu
viral dan jadi perbincangan di lini massa media sosial.
Dalam video itu, nampak pria itu berada di tengah lapangan
dan dikawal oleh pengawal Presiden. Melihat Jokowi dan rombongan terlihat
lewat, pria yang mengenakan batik itu berlari menghampiri rombongan presiden
dengan membawa sebuah foto.
Bahkan pria itu terjatuh saat lari menghampiri Jokowi. Dia
kemudian mendekati Jokowi dan rombongan dan berbincang beberapa menit. Usai
berbincang, pria itu kemudian diberikan amplop putih oleh pengawal Presiden.
Rocky merasa lucu melihat video itu. dia menyebutnya sebagai
skenario yang dibuat oleh Istana.
“Hahaha, ini yang disebut teater state. Negara Teater.
Seolah-olah yang ditampilkan itu yang bermutu, padahal di belakang itu selalu
ada skenario,” kata Rocky Gerung dikutip kanal YouTube Rocky Gerung Official,
Ahad (26/9/2021).
Rocky Gerung membayangkan, bagaimana pihak Istana begitu
gencar membangun skenario yang dibungkus dengan segala bentuk kamera.
“Jadi kita bayangkan bagaimana cara Istana menghidupkan
Teater State ini. Dibungkus dengan segala bentuk kamera. Dikunci dulu di
Istana, eh bocor juga,” ujarnya.
Di mengatakan, semua skenario yang dilakukan oleh Istana,
akibat Presiden Jokowi yang sudah ketagihan pencitraan.
“Kelihatannya presiden Jokowi sudah ketagihan pencitraan tuh.
Karena itu bisa dimengerti. Kalangan Istana juga mengerti Jokowi yang ingin
supaya dia hadir terus dalam bentuk pemberitaan” ungkap Rocky Gerung.
“Jadi ini rezim yang ketagihan skenario,” sambung Rocky
Gerung.
Rocky mengatakan, jika dituntut, harusnya ada
pertanggungjawaban etis karena pencitraan itu memakai uang negara.
“Kalau kita tuntut pertanggung jawaban etis, berapa banyak
uang yang dipakai untuk bikin skenario itu. karena ini berkali-kali. Itu uang
negara. Jadi uang negara dipakai untuk mementaskan Teater State itu. Jadi ini
kedunguan yang mencengangkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono
telah menjelaskan video tersebut. Dia mengatakan, warga memang ingin bertemu
langsung dengan Jokowi.
“Iya, warga itu ingin mendekat ke Bapak Presiden dan diterima
oleh Bapak Presiden di lokasi,” ujar Heru Jumat (24/9/2021).
Menurut Heru, warga tersebut mengaku sempat bertemu dengan
Jokowi. Warga itu pun ingin kembali menunjukkan fotonya ke Jokowi.
“Dan yang bersangkutan menjelaskan pernah bertemu Bapak juga
saat kunjungan tahun lalu dan menunjukkan foto di dekat mobil Bapak Presiden.
Itu saja. Warga yang ingin menyapa dan menyampaikan pernah bertemu Bapak
Presiden juga,” ujar Heru. (fin)