SANCAnews – Direktur Eksekutif Center for
Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengaku heran dengan peningkatan harta
kekayaan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di masa pandemi Covid-19.
"Ketika rakyat hanya dapat bansos, ternyata kekayaan mereka semakin menumpuk dan meningkat," kata Uchok kepada JPNN.com, Minggu (12/9).
Uchok menilai pemerintahan Presiden Jokowi perlu menjelaskan
sumber penghasilan lain yang membuat sejumlah pejabat mengalami peningkatan
harta kekayaan.
Dia juga mengatakan peningkatan harta kekayaan yang
dilaporkan pejabat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui laporan
harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ini merupakan bentuk defisit moral
di kalangan pejabat.
Selain itu, lanjut Uchok, hal ini juga menunjukkan adanya
kesenjangan ekonomi yang semakin jauh, "Seharusnya rakyat yang makin kaya,
bukan pejabatnya," tambah Uchok.
Dia menjelaskan defisit moral yang dimaksud ialah perilaku
pejabat yang tidak tahu malu.
"Defisit moral itu, mereka sudah tidak punya malu.
Mencari harta dan kekayaan saat pandemi dan rakyat susah buat cari makan sehari
saja," tutur Uchok.
Menurutnya, LHKPN yang dipublikasikan KPK belum bisa
dipertanggungjawabkan oleh para pejabat yang bersangkutan.
Hasil paparan KPK yang menunjukkan peningkatan harta kekayaan
presiden dan sejumlah menteri ini membuat Uchok merasa kaget.
"Kalau zaman normal atau APBN tidak defesit dan utang,
rakyat masa bodoh. Ini zaman susah, lho, kok bisa mereka dapat kekayaan di atas
penderitaan rakyat?" pungkas Uchok. []