SANCAnews – Fakta baru mengenai hilangnya
diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965 di Museum
Dharma Bhakti Kostrad, kembali terungkap.
Fakta tersebut didapatkan saat musisi Addie MS menemui Kepala
Penerangan Kostrad Kolonel Inf Heryantana, sebagaimana video yang beredar di
media sosial.
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Heryantana
menceritakan bahwa patung-patung diorama itu memang digagas oleh Letjen AY
Nasution. Tepatnya, saat dia menjabat Pangkostrad pada tahun 2011 hingga 2012.
"Memang pada saat tahun 2011 dan 2013 Bapak Jenderal
Purn Azmyn Yusri Nasution beliau menjabat sebagai Pangkostrad, karena beliau
mempunyai ide dan gagasan membuat patung saat itu, yaitu patung pak Soeharto
kemudian Kolonel Sarwo Edi dan Jenderal Abdul Haris Nasution," kata
Heryantana dalam video yang beredar di media sosial, Kamis (30/9).
Dijelaskan Heryantana, permintaan agar patung-patung diorama
dibongkar juga disampaikan langsung oleh Letjen AY Nasution kepada Pangkostrad
Letjen Dudung Abdurachman.
Permintaan disampaikan melalui sebuah surat yang dikirim pada
bulan lalu, "Namun pada tahun 2021 tepatnya 30 Agustus, beliau berkirim
surat kepada Pangkostrad, beliau meminta patung tersebut yang beliau idekan
agar dibongkar," terangnya.
Dia juga memastikan, bahwa tidak ada sedikit pun niat dari
Kostrad saat ini untuk menghapus catatan sejarah bangsa Indonesia.
"Sehingga untuk Kostrad tidak ada mempunyai ide menghilangkan
sejarah," pungkasnya. (rmol)