SANCAnews – Plt Ketum PSI Giring Ganesha
menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong dan pura-pura peduli
terhadap masyarakat yang menderita akibat pandemi. PKB menilai pernyataan
Giring justru ungkapan sayang yang terselubung.
"Jangan-jangan itu ungkapan sayang terselubung Giring
buat Anies, karena sama saja Bang Giring sedang mempromosikan Pak Anies agar
semakin dikenal dan dibicarakan masyarakat," kata Ketua DPP PKB Daniel
Johan kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).
Meski begitu, menurutnya, seorang figur tidak pantas
mengungkapkan pernyataan yang tendensius. Daniel lantas mengatakan program yang
ada di DKI justru ada campur tangan PSI.
"Tapi sebagai figur pemimpin, rasanya tidak tepat
menggunakan kalimat yang tendensius seperti itu, apalagi bila dalam konteks
APBD. Kan semuanya akan selalu melalui proses persetujuan DPRD. Jadi itu menjadi
program yang disetujui bersama, termasuk oleh PSI, karena ikut ketok dan
setuju," ucapnya.
Lebih lanjut Daniel mengatakan pernyataan Giring tak sesuai
dengan kenyataan. Dia menyebut DKI justru termasuk yang terbaik dalam
penanganan pandemi.
"Bang Giring lagi menggiring opini yang kurang tepat
dengan kalimat yang tendensius. Bukankan DKI termasuk yang terbaik dalam
penanganan pandemi, termasuk banyak penghargaan lainnya?" ujarnya.
Sebelumnya, Giring dalam sebuah video di akun Twitter PSI
@psi_id, Selasa (21/9), menuding Anies menggunakan APBD DKI untuk kepentingan
Pilpres 2024. Salah satu anggaran yang disoroti Giring soal gelaran Formula E.
"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap
mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan
negara dalam keadaan darurat karena pandemi COVID-19. Uang rakyat sebanyak itu
dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang
sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.
"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat
telantar, tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena
kehilangan pekerjaan," sambungnya.
Bahkan Giring menyebut Anies pura-pura peduli terhadap warga
di Jakarta yang terkena dampak pandemi. Politisi yang lebih dulu dikenal
sebagai vokalis band itu berharap Indonesia tidak dipimpin Anies.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di
tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus
kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan
sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke
tangan Anies Baswedan," katanya. (dtk)