SANCAnews – Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot
Nurmantyo blak-blakan meminta tolong kepada pemuda atau mahasiswa untuk
menyelamatkan masa depan Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Gatot Nurmantyo dalam orasi ilmiah
pada sidang senat Universitas Cokroaminoto Jakarta di Hotel Sahid.
Awalnya, menurut Gatot Nurmantyo, Indonesia merdeka dengan
nilai-nilai budaya yang kental. Begitu juga nilai-nilai luhur yang diwariskan
sejak zaman dulu.
“Konsep negara Indonesia merdeka, penuh dengan aspek
nilai-nilai budaya yang sangat tinggi dengan nilai luhur yang sangat mulia,”
jelas Gatot Nurmantyo dikutip GenPI.co, Rabu (22/9).
Gatot Nurmantyo mengungkapkan, salah satu nilai luhur itu
adalah warisan konstitusi UUD 1945.
Menurut Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
itu, desain UUD 1945 sejatinya adalah harapan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak
mengulang kisah di masa terjajah.
“Bahwa yang mendesain, yang merumuskan UUD 1945 termasuk
pembukaannya, nuansanya bahwa saya ini mengalami bangsa terjajah, bangsa yang
susah bahkan mengorbankan jiwa dan raga dengan niat anak cucu saya tidak
mengalami seperti saya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Gatot Nurmantyo mengingatkan segenap pemuda
untuk bisa menjaga Indonesia.
“Pemuda harus dapat tetap menjaga bahkan harus segera bangkit
mengembalikan ikatan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia,” ujarnya.
Menurut Gatot Nurmantyo, hal tersebut harus dilakukan para
pemuda ketika kondisi Indonesia terancam tercabik-cabik.
“Silakan analisis sendiri apakah Indonesia terancam atau
tidak?” tegas Gatot Nurmantyo.
“Ketika bangsa terancam, saatnya mahasiswa bangkit,”
sambungnya.
Gatot Nurmantyo menilai, bahwa tatanan berbangsa dan
bernegara di masa kini dan ke depan sepenuhnya kembali pada diri kita semua,
seluruh kekuatan bangsa Indonesia, khususnya berada di pundak generasi muda,
penerus masa depan bangsa.
“Wahai pemuda, jangan abai terhadap situasi bangsa. Saya
ulangi, pemuda jangan abai terhadap situasi bangsa,” jelasnya.
“Dan Tolong selamatkan masa depan Indonesia! Bangkit atau
punah!” pungkasnya. (fajar)