SANCAnews – Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri
mengklaim lembaganya terus mencari keberadaan Harun Masiku, tersangka kasus
penyuapan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang kini masih buron.
Ali menyebut KPK hingga kini terus berkoordinasi dengan
aparat penegak hukum lain termasuk Interpol dalam mencari keberadaan eks kader
PDI Perjuangan itu.
"KPK masih terus bekerja serius dan meminta bantuan ke
berbagai institusi di dalam maupun luar negeri untuk mempercepat
pencariannya," katya Ali saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021).
Adapun adanya informasi Harun berada di salah satu wilayah di
Indonesia, Ali pun meminta pihak- pihak yang mengetahui segera laporkan kepada
KPK. Atau bisa juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain jika
mengetahui lokasi persembunyian Harun Masiku.
"Kami minta kepada pihak manapun yang betul-betul tahu
keberadaannya saat ini untuk segera lapor kepada KPK maupun Aparat Penegak
Hukum lain, supaya segera ditindaklanjuti," ucap Ali.
Ali meminta siapapun tidak menyebarkan isu terkait keberadaan
Harun Masiku agar tidak berpotensi menjadi polemik.
"Bukan justru meniupkan isu yang berpotensi jadi polemik
dan kontraproduktif dalam upaya penangkapan DPO dimaksud," imbuhnya.
Sebelumnya, penyidik KPK nonaktif Ronald mengaku dari
informasi yang dihimpunnya, Harun Masiku masih berada di Indonesia pada Agustus
2021 lalu. Namun, kekinian kondisi Ronald yang dinonaktifkan tidak dapat
bekerja maksimal untuk menindaklanjuti pencarian Harun.
Diketahui, Ronald salah satu dari puluhan pegawai yang tidak
lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang menjadi syarat alih status pegawai
menjadi ASN. Sebelum dibebastugaskan karena tak lulus TWK, Roland merupakan
salah satu penyidik yang ditugaskan mengejar buronan Harun Masiku.
"Info saya punya bulan Agustus kemarin masih di
Indonesia," ucap Ronald saat dikonfirmasi, Senin.
Deputi Penindakan KPK Karyoto sebelumnya, memastikan penyidik
terus mencari keberadaan Harun Masiku. Apalagi, ia juga sudah sempat mengetahui
posisi Harun. Namun, kondisi Pandemi Covid-19 menjadi salah satu kendala tim
yang ditugaskan untuk mengejar Harun yang kini juga diburu Interpol.
Karyoto menyebut pihaknya memang sangat berhati- hati dalam
menyampaikan informasi buronan yang sudah masuk DPO.
Menurutnya, jika nantinya publik tahu sampai detail lokasi
persembunyiannya dapat mengganggu proses pengejaran terhadap Harun Masiku.
Kalau masalah DPO kalau kami menyebutkan di mana-mana enggak
efektif. Kalau dia tahu kita sedang cari dimana dia geser bingung lagi
kita," ucap Karyoto.
Ia menyebut pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor
penghalang untuk dapat menangkap Harun masiku. Meski begitu, kata Karyoto, bila
memang sudah mendapatkan kesempatan posisi pasti tangkap keberadaan Harun,
"Tapi kesempatannya belum ada," imbuhnya. (suara)