SANCAnews – Tersangka penistaan agama Muhammad
Kosman alias Muhammad Kece menjadi korban penganiayaan Irjen Pol Napoleon
Bonaparte di Rutan Mabes Polri. Napoleon pun siap mempertanggungjawabkan semua
tindakannya terhadap M Kece.
Dari foto yang diterima SINDOnews, wajah M Kece tampak lebam
dihajar Napoleon. Mengenakan kaos berwarna hijau, mata sebelah kiri M Kece
tampak agak tertutup karena kondisinya membengkak.
Sementara, Dirtipidum Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan M
Kece tak hanya mengalami penganiayaan tetapi juga mendapat perlakuan kurang
baik lainnya dari Napoleon Bonaparte. Dia mengungkapkan M Kece dilumuri kotoran
oleh Napoleon.
"Surat terbuka Irjen Napoleon tak pengaruh pada proses
penyidikan," ujar Brigjen Andi melalui keterangan singkatnya.
Sebelumnya, Kuasa Hukum Irjen Pol Napoleon Bonaparte, Haposan
Batubara menyampaikan surat terbuka alasan kliennya melakukan penganiayaan
terhadap tersangka penistaan agama Muhammad Kosman alias Muhammad Kece di
tahanan Mabes Polri.
Dari lima poin yang disampaikan Napoleon Bonaparte, salah
satu yang utama yakni tindakan yang dilakukan Muhammad Kece dianggapnya dapat
membahayakan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Berikut ini lima poin surat terbuka yang disampaikan Napoleon
Bonaparte, Minggu (19/9/2021) dan beredar luas di kalangan wartawan:
Surat Terbuka. Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air.
Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun
saat ini saya tidak dapat melakukannya.
Terkait simpang-siurnya informasi tentang penganiayaan
terhadap Kace, dapat saya jelaskan sebagai berikut:
1. Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang
muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil 'alamin.
2. Siapapun bisa menghina saya tapi tidak terhadap Allah-ku,
Alquran, Rasululloh SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan
melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya.
3. Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu
telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan dan kerukunan umat beragama di
Indonesia.
4. Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah
belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan
dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu.
5. Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan
saya terhadap Kece. Apapun resikonya semoga kita semua selalu berada dalam
perlindungan Allah SWT, dan hidup rukun sebagaimana yang ditauladani oleh para
pendiri bangsa kita. (sindo)