SANCAnews – Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam ‘Sahabat Pendukung
Munarman’ mendesak Presiden Joko Widodo memerintahkan Polri memberikan
kepastian hukum terhadap Munarman.
Marwan
Batubara, Koordinator TP3 Enam Laskar FPI yang tergabung dalam kelompok itu
menyebut, tidak ada kepastian hukum terhadap Munarman sejak ditangkap pada 27
April 2021 lalu, karena dugaan terorisme.
“Jadi
sementara kami tidak tahu dan bagaimana statusnya sekarang,” kata Marwan di
Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (1/9/2021).
Dia lantas
mengungkit pernyataan Jokowi yang disebutnya sering menyatakan diri sebagai orang
yang Pancasilais.
“Kita paham,
kita sama-sama tahu apalagi Presiden Jokowi berkali-kali menyatakan dirinya
sebagai Pancasila, ‘saya Pancasila, saya NKRI. Nah negara ini saya kira
didirikan oleh founding father itu dan juga merupakan kesepakatan pendiri
negara ini adalah negara hukum,” ujarnya.
Karena hal
itu, dalam kasus Munarman, Marwan mengatakan, tidak bisa melakukan penangkapan
secara sembarangan.
“Jangan
sembarang tangkap kalau memang tadi saya sebutkan, Pak Jokowi bilang Pancasila.
Lalu dari Pancasila itu ada kejelasan tentang ini negara hukum, tapi praktiknya
justru sangat biadab gitu, tidak beradab ya. Memperlakukan saudara kami itu
(Munarman) seolah-olah beliau itu bukan manusia,” tegas Marwan.
“Kembali
lagi tadi sudah dituntut dalam pernyataan sikap kami, bahwa beliau (Munarman)
kami minta untuk segera dibebaskan oleh pemerintah dan saya kira kalau Pak
Jokowi memang bukan pemimpin yang hipokrit ya, buktikanlah bahwa Pak Munarman
itu saudara kami itu, segera dijelaskan statusnya,” sambungnya.
Marwan pun
menyebut penangkapan Munarman adalah kesewenang-wenangan dari sebuah kekuasaan.
“Kalau
memang ini cuma rekayasa, kalau rekayasanya memang tidak jelas, tidak siap
tidak canggih, berarti ada masalah dan memang ini hanya rekayasa itu menurut
keyakinan kami. Direkayasa untuk ditangkap mentang-mentang berkuasa,” ujar
Marwan.
“Jadi saya kira oke, Anda berkuasa tapi ingat ada yang lebih berkuasa yaitu Allah SWT. Ingat itu pak Jokowi, yang lebih berkuasa itu ada dan itu keyakinan kami, silakan Anda tidak mau mengoreksi melepaskan Pak Munarman, kami berdoa semoga Allah nanti menjatuhkan hukumnya atau keputusannya yang terakhir,” sambung Marwan dengan suara lantang. (suara)