SANCAnews – Kuasa hukum mantan Panglima FPI Maman Suryadi, Sugito Atmo Pawiro membantah apabila kliennya disebut ikut membantu Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya Muhammad Kece.

 

Menurut Sugito, kliennya hanya diminta ikut masuk ke sel Muhammad Kece. Ketika itu Maman Suryadi sempat memegang kerah Muhammad Kece.

 

“Jadi, cuma memegang kerahnya (Kece), enggak ada pemukulan,” kata Sugito ketika dihubungi JPNN, Kamis (23/9).

 

Sugito pun menerangkan mulanya Maman sedang tertidur di dalam selnya. Ketika itu dia dibangunkan dari tidurnya oleh sesama penghuni tahanan untuk menuju ke sel yang ditempati Muhammad Kece.

 

Sebab, saat itu Kece disebut tengah berceramah kepada para tahanan lainnya. Dalam ceramahnya itu, Kece mengeluarkan pernyataan kontroversial yang membuat marah beberapa tahanan termasuk Maman.

 

"Kece ada bilang 'jangan percaya Muhammad dan bawa-bawa ayat'. Mendengar itu dia dipegang kerahnya oleh Maman. Maman bilang 'jangan bawa-bawa ayat kalau enggak paham’,” ujar Sugito, menirukan perkataan Maman.

 

Ketika itu, kondisi mulai kacau di sel Kece hingga ada seseorang melemparkan kotoran manusia ke arah tersangka kasus penistaan agama itu.

 

"Tiba-tiba ada yang ngasih ke mukanya sesuatu lah. Nah, Maman bilang bau. Dia langsung keluar dan bilang ke teman-teman lain tak usah masuk ke sana (sel Kece),” kata Sugito.

 

Keterangan pihak kepolisian sebelumnya menyebut Maman dipanggil oleh Irjen Napoleon ke sel tahanan Kece dan di sana hanya berdiam sambil menyaksikan penganiayaan terhadap M Kece.

 

Dalam kasus ini, Maman sudah dimintai keterangan oleh penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi. Penyidik juga sudah mengambil keterangan Napoleon sebagai terlapor. [ ]


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.