SANCAnews – Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) diharapkan untuk dicabut karena telah membuat rakyat
menderita. Termasuk juga PPKM di DKI Jakarta.
Begitu yang diharapkan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim
Arbi, menanggapi keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di
bawah kepemimpinan Anies Baswedan dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19.
"Di daerah, akibat PPKM banyak yang menderita untuk dapat bertahan hidup. Petani cabai menderita akibat PPKM, harga cabai anjlok. Derita rakyat akibat PPKM juga seharusnya didengar oleh pemerintah. Sebaiknya PPKM dicabut saja," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/9).
Karena, menurut Muslim, tidak ada yang manfaat bagi rakyat
atas PPKM selain derita dan derita.
"Kalau PPKM adalah untuk menghindari kerumunan dan
pembatasan kegiatan masyarakat, maka PPKM gagal mencegah kerumunan masyarakat
saat Presiden Jokowi lemparkan benda dari mobil dan oleh karena masyarakat
berkumpul dan berkerumunan," kata Muslim.
Padahal, tujuan PPKM adalah mencegah kerumunan. Akan tetapi,
hal tersebut tidak ditunjukkan oleh tindakan Presiden Jokowi.
"Itu buktikan kegagalan PPKM. Jadi PPKM itu tidak
efektif lagi dan gagal. Cabut saja. Termasuk di DKI," pungkas Muslim. [*]