SANCAnews – Aksi seorang peternak ayam di
Blitar yang ditangkap polisi saat membentangkan poster, ketika Presiden Joko
Widodo (Jokowi) melintas di Jalan Mohammad Hatta, akan menuju Makam Bung Karno
direspons Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Dia menilai penangkapan yang dilakukan pada Selasa (7/9/2021)
lalu tersebut terlalu berlebihan. Menurutnya, pria yang belakangan diketahui
anggota asosiasi peternak ayam, hanya menyampaikan aspirasi.
Padahal dia hanya membentangkan poster bertuliskan Pak Jokowi
Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar.
“Aparat keamanan diharapkan tidak perlu bertindak terlalu represif terhadap ulah seorang peternak ayam petelur yang melakukan aksi membentangkan spanduk saat Presiden Jokowi melintas pada saat kunjungan ke Kota Blitar,” ucap LaNyalla seperti dikutip Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Minggu (12/9/2021).
Masih menurutnya, masyarakat memerlukan jalan penyaluran
aspirasi atas kesulitan yang dihadapi.
Jika seseorang ditangkap karena menyampaikan aspirasi,
lanjutnya, hal tersebut telah menciderai demokrasi.
“Tidak adil rasanya seorang warga yang menyuarakan
aspirasinya lalu ditangkap karena dinilai tidak etis,” tutur LaNyalla.
Terlebih, aspirasi yang disampaikan pria tersebut merupakan
persoalan mendesak yang dihadapi para peternak telur dan selama ini berjasa
menggerakkan perekonomian nasional melalui penyediaan pangan.
“Keluhan yang disampaikan peternak itu sekitar masalah
melambungnya harga jagung, sehingga menyebabkan kerugian karena penjualan telur
ayam cenderung terus menurun,” ujarnya.
Menurutnya, aksi penyampaian aspirasi masyarakat yang
dilarang dan ditangkap, tapi tidak diberikan solusi akan menjadi bom waktu.
“Tindakan si peternak tadi hanya ingin Presiden merespon
bahwa harga jagung sangat tinggi dan tidak terbeli. Dia hanya menyampaikan
aspirasi, tidak lebih,” ujarnya.
Terlepas dari peristiwa penangkapan tersebut, dia juga
menilai, aspirasi yang disampaikan peternak ayam petelur itu amat mendesak
untuk ditindaklanjuti. Lantaran itu, dia meminta kepada pemerintah segera
merespons persoalan tersebut dengan jalan melakukan langkah-langkah strategis
dan stabilisasi harga jagung.
“Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Jangan sampai
terjadi ketimpangan harga. Ketika satu komoditas melambung, lalu yang lainnya
merugi. Tugas pemerintah lah yang harus menstabilkan harga komoditi agar sistem
ekonominya berjalan secara normal,” katanya. []