SANCAnews – Mantan menteri Pemuda dan Olahraga era SBY, Roy Suryo
menyindir proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diberitakan mengalami
pembengkakan biaya. Total pembengkakan biaya disebut-sebut mencapai Rp30
triliun.
Roy Suryo menyebut proyek tersebut sebagai proyek kereta
bohongan yang disingkat ‘Kecebong.’ Disebut bohongan, sebab sesuai target,
proyek itu dijanjikan selesai tahun 2020.
“Lagi-lagi proyek kecebong (kereta cepat bohongan-bohongan)
bikin ulah, sudah bohong jadwal target selesainya (Janjinya 2020),” katanya,
Kamis (2/9/2021)
Roy Suryo menilai, proyek itu justru menambah masalah. Selain
menyedot anggaran, juga memicu terjadinya banjir.
“Sekarang Bohong lagi, katanya nggak pakai APBN (ini malah
nyedot hingga puluhan triliun) padahal porsi Indonesia cuman kecil. Belum lagi
bikin Banjir dsb. Ambyar,” ujar Roy Suryo.
Diberitakan, biaya proyek tersebut mencapai US$ 6,07 miliar
atau sekitar Rp 85 triliun. Kemudian, di tengah jalan ada kemungkinan biayanya
membengkak setelah ada tinjauan dari konsultan yang dilakukan PT Konsorsium
Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku pemilik proyek.
Indikasi membengkaknya biaya proyek sendiri diketahui pada September 2020, saat itu perkembangan proyek mengalami keterlambatan dan juga kendala pembebasan lahan. Maka dari itu pemerintah meminta KCIC untuk melakukan peninjauan ulang. (fin)