SANCAnews – Ahmad Dhani menceritakan soal kondisi ruang
penjara Ahok. Musisi Ahmad Dhani belakangan aktif di dunia politik. Ia kerap
mengkritisi kebijakan pemerintah hingga sempat merasakan masuk sel tahanan
akibat kasus ujaran kebencian dan terjerat UU ITE. Kini Dhani mengaku kapok
berurusan dengan hukum. Apalagi dirinya mengatakan melihat banyak kejadian di
dalam penjara.
Pengalamannya mendekam selama 11 bulan di penjara
diceritakannya kepada Deddy Corbuzier di lamann youtubenya pada Sabtu 25
September 2021.
Lebih lanjut ia mengatakan di dalam penjara ada hukum rimba
yang berlaku. Contohnya misalnya pelaku sodomi anak-anak akan habis dihajar
massa di dalam penjara.
“Pelaku sodomi anak-anak selalu digebukin di penjara. Itu ada
yang sampai mati terbunuh,” ujar Dhani.
Menanggapi itu, Deddy menanyakan adakan perlakan tertentu
bagi pelaku kriminal di penjara?
“Gue denger kalau pelaku sodomi, kejahatan seksual, pedofil,
itu habis digebukin di penjara?” Tanya Deddy.
“Bener,” kata Dhani.
Dhani menceritakann dirinya saat di dalam penjara pernah
kenal dengan seseorang yang tanpa alasan membunuh pelaku sodomi di penjara.
“Waktu gue di Surabaya, pernah kamarnya ukuran 6×10 meter.
Isinya 120 orang, jadi semeter buat 2 orang tidur umpel-umpel gitu.”
“Apalagi di masa gue pertamakali masuk penjara pak mentri
bilang gw gak boleh dapat previlage apapun. Jadi hanya sebagai masyarakat biasa
aja,” tambahnya.
Dalam moment itu, Dhani menceritakan saat mantan Gubernur
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga terjerat masalah penistaan agama. Dhani
menyebut, Ahok mendapatkan ‘penyambutan’ dari penghuni lapas Cipinang.
“Ketika Ahok masuk ke rutan Cipinang. Kamarnya kan sudah ada.
Nah, beberapa orang yang ada di sana yang udah masuk duluan itu memang
nungguin,” kata Dhani.
“Ya mungkin gak sampai dipukulin kaya Muhammad Kece (MKC) ya,
tapi kotoran manusia itu udah ada di kamarnya Ahok banyak,” tambah Dhani.
Tak yakin dengan cerita Dhani, Deddy memastikan ucapannya.
“Ini beneran?” Tanya Deddy.
“Beneran,” jawab Dhani.
Tak cuma itu, karena melihat sambutan yang antusias terhadap
Ahok, pihak lapas merasa khawatir Ahok ditempatkan di Cipinang. Karena itu ia
segera dipindahkan ke Mako Brimob di Depok.
“Jadi pas di ruangan tunggu ahok masuk itu di ruang
tunggunya, dia sempat melihat keluar udah pada nungguin semua. Pada Manggil
Ahok.. Ahok,” Kata Dhani.
“Karena itu di luar banyak yang ngomong ada beda perlakuan antara MKC sama Ahok, Padahal sebenernya sama, sama-sama penista agama,” tutupnya. (hops)