SANCAnews – Pakar ekonomi Rizal Ramli terus
menyuarakan agar Jokowi segera mundur dari jabatannya sebagai presiden. Hal itu
kembali disampaikan dalam sebuah perbincangan dengan Refly Harun, dikutip Kamis
23 September 2021.
“Memang saya minta Mas Jokowi supaya ngaca, supaya tahu diri,
karena kinerjanya payah banget,” kata dia dikutip Hops.id.
Adapun Rizal Ramli mencatat ada 5 alasan kuat mengapa Jokowi
pantas mundur sebagai presiden RI. Pertama, kata Rizal Ramli, terkait ekonomi
Indonesia yang sudah makin rusak saat pandemi.
Dia bilang, sebelum pandemi saja ekonomi RI sudah karut
marut, kini tambah parah setelah menghadapi pandemi. Dan itu bukan bualan
semata, karena argumentasinya bisa dipertanggungjawabkan lewat angka-angka.
Alasan kedua, Jokowi dinilai tidak mengembangkan demokrasi,
justru sebaliknya, malah membuat mundur demokrasi di Tanah Air. “Kita dari dulu
kan pro demokrasi, eh dia bikin demokrasi mundur, kembali lagi KKN, dan
semangat otoriter,” katanya lagi.
Sedangkan faktor ketiga, dia terbukti gagal melawan korupsi.
Karena sudah membuat lemah KPK, termasuk memberikan banyak diskon hukuman pada
pelaku korupsi.
Rizal Ramli lantas melanjutkan analisanya mengapa Jokowi
layak mundur. Di faktor keempat, dia menilai Jokowi telah gagal meningkatkan
kesehateraan rakyat.
Dan terakhir, gagal memberangkatkan rakyat naik haji dua
tahun berturut-turut. “Saya dapat amanah senior di Yogya beberapa tahun yang
lalu saat berkunjung ke sana, dia titip isu ini ke saya sampai nangis. Dia
bilang, dia itu Jokowers, tapi kesal dengar dana haji dipakai ke yang
lain-lain. Padahal kan itu dananya umat, jadi masih ingat momen itu.”
Dia juga bilang, Jokowi terlihat sangat berpihak pada orang
kaya ketimbang rakyat miskin. Ini bisa terlihat dari upayanya yang selalu
menekan pajak ke bawah, tapi melayani orang kaya.
Mulai dari royalti batu bara dibikin 0 persen, pengusaha
bebas pajak 20 tahun, sedangkan pendidikan dipajakin, dan sebagainya.
“Makin lama Jokowi di sana, beban rakyat dan warisan negara
akan makin kompleks karena hanya akan meninggalkan beban luar biasa. Lebih baik
mundur,” katanya. (hops)