SANCAnews – Banyak keganjilan dibalik
perjuangan Novel Baswedan selama ini. Terutama sejak terpilihnya Firli Bahuri
sebagai pimpinan KPK hingga Revisi Undang-undang KPK.
Demikian pendapat Prof Romli Atmasasmita kepada Kantor Berita
Politik RMOL, melihat manuver Novel Baswedan Cs selama ini.
Pakar hukum pidana dari Universitas Padjajaran itu merasa
heran, Novel kemudian berubah pendiriannya setelah perlawanan menolak pegawai
KPK beralih status sebagai ASN kandas.
"Dengan memaksa diangkat sebagai ASN setelah gagal TWK
dan berusaha mengagalkan TWK, lalu mendesak Presiden agar tetap diangkat
sebagai ASN," kata Prof Romli, Senin (30/8).
Dalam kerangka mendesak untuk diangat menjadi ASN ini, kata
Prof Romli, Novel berkolaborasi dengan mantan pimpinan KPK sebelumnya
dengan menyerang personal Ketua KPK
Firli Bahuri bahkan lembaga yang telah membesarkan namanya.
"Ini tidak etis, seolah-olah bersikap sebagai pemilik tunggal KPK sehingga menampakkan bukan negarawan.Semakin kuat dan kerasnya narasi yang dibangun Novel Baswesan Cs semakin tampak keragu-raguan kita atas kesungguhan dan kejujuran mereka untuk membangun KPK," pungkas Prof Romli menekankan. []