SANCAnews – Direktur Center of Economic and Law
Studies (Celios) Bhima Yudhistira mewaspadai kemungkinan PPKM kembali
diperpanjang hingga akhir Agustus 2021. Jika itu dilakukan, ia meramal
Indonesia akan kembali masuk resesi ekonomi pada semester II 2021.
"Ada kemungkinan masuk trajectory resesi kembali di kuartal III dan kuartal IV 2021," kata Bhima kepada Liputan6.com, dilansir Merdeka.com, Sabtu (7/8/2021).
Menurut dia, perpanjangan PPKM ketat secara otomatis akan
membuat daya beli masyarakat turun. Kemudian investor pun masih wait and see
menunggu kasus harian Covid-19 di bawah 5.000.
Selain itu, Bhima menambahkan, sisi ekspor juga bakal terganggu.
Sebab, harga komoditas ekspor Indonesia kini bergantung pada permintaan China
dan Amerika Serikat (AS).
"Kedua negara ini sedang menghadapi varian delta,
khususnya China. Jadi permintaan ekspor ketidakpastiannya tinggi," ujar
Bhima.
Bhima menilai, penerapan PPKM hingga 9 Agustus 2021 saja akan
membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 kembali terkontraksi minus.
Menunda Belanja
Kebijakan itu membuat masyarakat menengah atas menunda
belanja, sementara masyarakat menengah ke bawah daya belinya tertekan karena
sulit mencari penghasilan.
"Sektor informal yang paling tertekan dengan adanya
PPKM. Proyeksi di kuartal III 2021 ekonomi akan menurun sampai minus 1-2
persen," ungkap Bhima.
"Jadi pemulihan kuartal kedua kemarin pemulihan
semu," dia menegaskan. []