SANCAnews – Ketidakpuasan publik atas kinerja
Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air meningkat.
Berdasarkan temuan terbaru lembaga survei Indonesia Political
Opinion (IPO), tercatat 42 persen responden menyatakan tidak puas dengan
kinerja Jokowi. Yang merasa puas ada 52 persen, dan 7 persen ragu-ragu.
"Persepsi ketidakpuasan terhadap kinerja presiden dalam
penanganan pandemi cukup tinggi, jika dibandingkan dengan Survei IPO periode
April 2021," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah saat memaparkan
hasil surveinya bertajuk 'Refleksi Penanganan Pandemi dan Dampak Konstelasi
Politik 2024', Sabtu (14/8).
Pada survei IPO sebelumnya, kata Dedi, presiden masih
mendapat angka kepuasan penanganan pandemi Covid-19 sebesar 56 persen, dan
angka ketidakpuasan hanya 37 persen.
Sementara itu, terjadi penurunan tajam angka persepsi
kepuasan pada kinerja Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam penanganan pandemi
Covid-19, yakni 58 persen tidak puas, 32 persen merasa puas, dan 10 persen
publik masih ragu-ragu.
"Periode April 2021 Wapres mendapat persepsi kepuasan 36
persen, berbanding ketidakpuasan 51 persen. Jadi, secara umum Wapres dianggap
tidak memuaskan pada kontribusi dampak sosial, ekonomi, dan hukum,"
demikian Dedi Kurnia.
Survei IPO ini digelar sejak 2-10 Agustus 2021 dan menggunakan
metode multistage random sampling dengan 1200 responden yang tersebar
proporsional secara nasional. Survei ini memiliki pengukuran kesalahan
(sampling error) 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 97 persen. (rmol)