SANCAnews – Janji Presiden Joko Widodo untuk
membuat ekonomi Indonesia tumbuh meroket 7 persen, yang disampaikan sejak
periode pertama terus ditagih. Pasalnya, hingga tahun kedua di periode kedua,
Jokowi tidak kunjung mewujudkan janji tersebut.
“Yang dijanjikan pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun dan
tidak akan ngutang,” tagih mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu
lewat akun media sosialnya, Jumat (20/8).
Dia pun kini mengungkit fakta yang ada. Di mana pertumbuhan
ekonomi era Jokowi mentok di angka 5 persen setiap tahunnya, bahkan konsisten
turun hingga mencapai minus.
Di satu sisi utang luar negeri yang awalnya Rp 2.600 triliun
di tahun 2014, berangsur merangkak naik menjadi Rp 7.200 triliun di tahun 2021
dan diperkirakan akan membubung Rp 8.100 triliun pada tahun 2022.
“Faktanya justru utang meroket dengan pertumbuhan sekitar 30
persen per tahun. Apakah masih ada harapan terlepas dari jeratan utang?” tutup
Said Didu. (rmol)