SANCAnews – Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi
pemerintah Presiden Joko Widodo, praktis hanya menyisakan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai motor oposisi.
Walaupun, kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia
(PPI) Adi Prayitno, sekalipun PAN belum bergabung pada pemerintah, kekuatan
oposisi juga tidak cukup dikatakan kuat.
"Opisisi secara normatif berkurang, hanya menyisakan PKS
dan Demokrat, tetapi selama ini sekalipun ada PAN, jumlah komposisi tidak
signifikan," ujar Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (28/8).
Dikatakan Adi, akibat merosotnya gerakan oposisi kini sudah
mulai terlihat, yakni dengan banyaknya aktivis jalanan melalui gerakan mural.
"Kabar buruknya berkurangnya oposisi di parlemen ini
akan melahirkan aktivis jalanan seperti para pekerja mural. Jadi kiblat
sekarang opisisi ya pekerja jalanan, bukan lagi mahasiswa, LSM atau aktivis
prodemokrasi," jelasnya.
Adi menyebutkan, kemunculan aktivis mural juga disebabkan
oleh merosotnya gerakan mahasiswa.
"Sementara mahasiswa sudah tidak terlampau dihitung
kekuatan politiknya, karena hit and run, LSM pun begitu," pungkasnya. []