SANCAnews – Sulit bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan
utang China seperti yang dilakukan oleh pemerintahan baru Samoa.
Begitu yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas
Nasional (Unas), Saiful Anam.
Menurut Saiful, pemerintahan Joko Widodo seperti sudah
ketagihan dengan bantuan-bantuan China.
Analisa Saiful, tidak mungkin China dengan begitu saja mau
membantu. China pasti sudah mengkalkulasi untung ruginya.
"Saya kira sangat sulit bagi Indonesia untuk keluar dari
jebakan batman China," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL,
Minggu (1/8).
Menurut Saiful, China dipastikan ingin untung dalam berbagai
kerjasama dengan Indonesia. Sehingga tidak mungkin China dengan begitu saja
ingin bantu Indonesia.
"Saya mengira tidak mungkin pemerintah Indonesia berani
untuk meninggalkan kerjasama dengan China seperti halnya Samoa, karena
Indonesia sudah terikat dan terikat dengan China," kata Saiful.
Sehingga kata Saiful, China di Indonesia seperti sangat
istimewa. Bahkan, pada saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat pun warga negara China bebas keluar masuk Indonesia
"Saya menduga hal tersebut sudah ada kontrak atau
deal-deal tertentu dengan pejabat atau rezim yang berkuasa saat ini, termasuk
kemungkinan adanya deal untuk tidak memutus kerjasama dengan China,"
pungkas Saiful.
Hingga April tahun 2021, utang Indonesia ke China mencapai 21,44 miliar dolar atau setara Rp 310 Triliun (asumsi kurs Rp 14.4545 per dolar AS). Secara presentase mengalami peningkatan sebesar 479,45 persen ketimbang 10 tahun lalu yang hanya 3.7 miliar dolar AS. []