SANCAnews – Penyaluran bantuan sosial beras 10
Kg di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sempat menjadi perbincangan publik.
Sebab, beras dari Perum Bulog yang disalurkan PT Pos Indonesia ditemukan
menggumpal layaknya batu dan kurang layak untuk dikonsumsi.
Menanggapi masalah itu, Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun melakukan
inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan
gabah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Ia mendapatkan laporan dari pihak PT Pos dan Perum Bulog
bahwa masalah beras menggumpal yang didistribusikan sebelumnya itu dikarenakan
terkena hujan. Berdasarkan laporan, semua beras yang bermasalah itu sudah
ditarik dan diganti dengan beras baru yang layak dikonsumsi.
“Jadi sebetulnya sudah tidak ada masalah. Sudah diganti dari
para Keluarga Penerima Manfaatnya. Dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang
ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek
semuanya. Dan itu saya kira ini langkah yang cepat dan bagus,” ujar dia.
Ia menegaskan, beras yang diberikan sebagai bantuan sosial
haruslah beras yang layak konsumsi. Sesuai dengan standar yang ditetapkan
pemerintah, beras yang disalurkan minimal berkualitas medium.
“Jangan sampai kita nggak mau makan beras itu malah kita
berikan kepada orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan,”
pesannya.
Selain itu, Menko PMK juga meminta agar beras yang
dimanfaatkan untuk bantuan sosial dari produksi petani lokal. Dia mengapresiasi
pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang telah memanfaatkan beras petani
lokal.
“Tadi saya diberitahu Bu Bupati, semua berasnya adalah
produksi petani lokal. Dan ini penting, karena kita harapkan produksi petani di
daerah itu betul-betul terserap dan termanfaatkan,” imbuhnya.
Dengan memanfaatkan beras produksi petani lokal, menurut
Muhadjir, akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Tetapi,
dia juga mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan.
“Sekarang ini Alhamdulillah kan harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin,” pungkas Muhadjir. (jawapos)