Terlebih teguran Ketum PDI Perjuangan tersebut disampaikan di
tengah maraknya baliho Puan Maharani di penjuru wilayah.
"Menegaskan skenario PDIP bukan Ganjar, tapi Puan, apa
pun risikonya. Ganjar itu sangat tipis didukung PDIP," kata pengamat
politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Kantor Berita
Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (5/8).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini
menuturkan, skenario PDI Perjuangan tersebut sudah terlihat sejak awal hingga
tersebarnya balihonya Puan di seantero nusantara seperti saat ini.
"Ganjar akan dikunci PDIP. Dari mulai tak diundang PDIP
terkait acara di wilyahnya, pemasangan baliho Puan di Jateng dan di mana-mana,
lalu kritik Mega terhadap Ganjar, itu indikasi bahwa Ganjar bukanlah skenario
PDIP," tuturnya.
Sabab, kata Ujang, Ganjar Pranowo memang tidak membesarkan
PDI Perjuangan. Justru, PDI Perjuangan yang membesarkan nama Ganjar hingga
menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah.
"Dan di PDIP ada putri mahkota Puan yang akan didorong,
walaupun memang tantangannya berat, karena elektabilitas Puan masih
rendah," tandasnya.
Megawati sebelumnya menegur Ganjar saat memberikan arahan
dalam Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Baguna DPP PDI
Perjuangan sekaligus Peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya
Geo-Hidrometeorologi secara virtual, pada Rabu kemarin (4/8).
Megawati mengingatkan Ganjar soal potensi banjir rob akibat
kenaikan air laut di wilayah Jawa Tengah.